Thursday 9 December 2010

Lota Ende Terasing di Negeri Sendiri

0 comments
Seorang warga di Ndao, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, menunjukkan sebuah fia, salah satu alat tenun ikat tradisional peninggalan turun-temurun setempat yang bertuliskan aksara Lota, Senin (5/7/2010)
Tak banyak yang mengetahui bahwa di kawasan Nusa Tenggara Timur, khususnya Kabupaten Ende, Pulau Flores, terdapat aksara asli yang disebut Lota. Aksara ini nyaris punah.

Tim Kompas bersama peneliti aksara Lota, Maria Matildis Banda, mengunjungi sejumlah tempat di Kecamatan Ende, Ende Selatan, Ende Utara, dan Nangapanda, yaitu permukiman etnik Ende yang beragama Islam, pengguna terbesar aksara Lota pada masa lalu.

Tima (84), warga Kampung Woloare, Kota Ende, menuturkan, ia mengenal aksara Lota sejak kelas I sekolah rakyat. Karena sudah lama tidak menggunakan, Tima mengerutkan kening dan berusaha mengingat ketika diminta membaca atau menulis aksara itu.

"Saya sudah banyak lupa," katanya setelah berhasil menulis beberapa kosakata huruf Lota.

Surat beraksara Lota dulu ditulis menggunakan ujung pisau pada wunu koli (daun lontar). Hal senada diutarakan Murukana (80), nelayan Ndao.

Aksara Lota mulai kehilangan penggunanya tahun 1990-an. Generasi muda lebih suka belajar huruf Arab untuk membaca Al Quran dan huruf Latin sebagai media komunikasi. Hal ini menyedihkan mengingat aksara Lota adalah aset budaya Ende yang turut menyumbang kebinekaan Indonesia.

Mungkin hanya Mustafa Saleh Nggae (52), warga Kampung Pu’u Mbara, Kecamatan Ende Utara, yang masih mahir membaca dan menulis aksara Lota. Ia langsung membaca dengan cara bersenandung (wo’i) ketika disodori naskah prosa berjudul Ratu Jie Ne’e Ratu Re’e, yang ditulis dengan bahasa Lio Ende.

Wo’i merupakan tradisi di etnik Ende, semacam syair dalam aksara Lota yang dibacakan pada acara sunatan, pesta pernikahan, dan pembangunan rumah. Wo’i berisi silsilah keluarga, sambutan bagi kedatangan kerabat, dan doa-doa agar hajatan berjalan baik.

"Tapi, dalam tiga tahun terakhir ini jarang orang meminta wo’i," kata Mustafa, yang belajar aksara Lota dari kakeknya, Abdul Fatah (almarhum).

Aksara Lota merupakan turunan langsung dari aksara Bugis. Sejarah mencatat, aksara Lota masuk Ende sekitar abad ke-16 semasa pemerintahan Raja Goa XIV I Mangngarangi Daeng Manrabia bergelar Sultan Alaudin (1593-1639). Ia dibawa orang Bugis yang migrasi ke Ende. Aksara Bugis beradaptasi dan berkembang sesuai dengan sistem bahasa Ende menjadi aksara Lota.

Lota berasal dari kata lontar. Mulanya aksara Ende ditulis pada daun lontar. Dalam perkembangannya ditulis di kertas.

Ada delapan aksara Lota Ende yang tidak ada dalam aksara Bugis, yaitu bha, dha, fa, gha, mba, nda, ngga, dan rha. Sebaliknya ada enam aksara Bugis yang tidak ada dalam aksara Lota Ende, yaitu ca, ngka, mpa, nra, nyca, dan nya.

Aksara Lota Ende sudah diteliti sejumlah pakar linguistik dan filologi, antara lain S Ross yang hasilnya dibukukan oleh Suchtelen tahun 1921 dalam Encyclopaedisch Bureau Endeh Flores. Peneliti lain adalah Jan Djou Gadi Ga’a tahun 1959, 1978, 1984, serta Maria Matildis Banda meneliti tahun 1993 dengan dukungan dana dari Ford Foundation. Hasilnya dibukukan tahun 2005 dengan judul Deskripsi Naskah dan Sejarah Perkembangan Aksara Ende Flores Nusa Tenggara Timur.

Menurut Maria, aksara Lota sebenarnya gampang untuk dipelajari, tetapi seperti dibiarkan mati. Perhatian pemerintah daerah juga kurang. ”Padahal, salah satu tanda tingginya peninggalan budaya suatu bangsa adalah budaya tulisnya,” kata Maria, dosen Fakultas Sastra Universitas Udayana, Bali.

Prof Stephanus Djawanai, Guru Besar Bidang Linguistik dari Universitas Gadjah Mada, di Ende menyatakan, aksara Ende termasuk jenis silabik (syllabic writing, syllabibography, syllable writing), yang menggambarkan suku-suku kata, mirip dengan Hiragana Jepang. Jadi, bukan alfabet seperti huruf Latin.

”Tradisi penulisan aksara Lota bisa dikembangkan lewat jalur pendidikan. Strateginya, menjadikan aksara Lota sebagai salah satu pelajaran muatan lokal,” kata Stephanus.

Saran itu patut menjadi perhatian. Jika proses regenerasi terputus, bisa jadi generasi masa depan NTT tinggal mengenang aksara Lota sebagai sejarah.(SEM/RUL)

www.kompas.com
Read more...

Aksara Kuno Lota Ende

0 comments
Mustafa Saleh Nggae
Suatu bangsa dikenal dari bahasa dan aksaranya. Salah satu kriteria tingginya budaya suatu bangsa dapat dilihat dari peninggalan budaya tulisnya. Masyarakat Ende, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, memiliki aksara Lota. Sayangnya, kini, aksara Lota itu terkesan dibiarkan mati.

Aksara Lota merupakan turunan dari aksara Bugis yang masuk Ende sekitar awal abad ke-16. Aksara Bugis ini kemudian beradaptasi dengan sistem bahasa dan budaya lokal masyarakat Ende. Pada masa lampau, aksara Lota ini ditulis pada daun lontar.

Pada 1990-an, aksara Lota semakin kehilangan penggunanya. Saat itu hanya kalangan tua yang menguasai aksara ini. Salah satunya Rugeya (kini almarhumah), sosok yang fasih menulis-membaca Lota dan menjadi narasumber para peneliti yang pada 1993 sudah berusia 65 tahun.

Proses regenerasi amat lemah. Generasi muda kurang berminat mempelajari aksara Lota karena terbatas penggunaannya dibandingkan aksara Latin yang menjadi alat komunikasi ataupun huruf Arab yang dipelajari untuk mendalami agama Islam. Akibatnya, aksara Lota pun mati pelan-pelan. Bahkan, saat ini pun kalangan tua sudah banyak yang lupa membaca dan menulis aksara itu.

Saat bergerak ke selatan Ende, tepatnya di Kampung Puubara, Desa Borokanda, Ende, tim Ekspedisi NTT Kompas bertemu Mustafa Saleh Nggae (52), salah seorang warga Ende yang peduli dan mencoba menyelamatkan aksara Lota dari kepunahan. Mustafa juga termasuk segelintir orang yang masih lancar menulis dan membaca aksara Lota dari total penduduk Ende yang berjumlah sekitar 250.000 jiwa.

Tidak ada yang menyuruh ataupun memaksa Mustafa untuk menekuni aksara Lota yang bentuknya mirip huruf Hiragana itu. ”Saya mulai belajar menulis dan membaca aksara Lota saat usia 30 tahun,” katanya.

Digunakan orang tua
Waktu itu, Mustafa tergerak mempelajari aksara Lota karena masyarakat yang bisa membaca dan menulis aksara Lota yang tersisa jumlahnya bisa dihitung dengan jari sebelah tangan. Kalaupun ada yang bisa, usianya sudah melewati 50 tahun. Padahal, aksara Lota selalu digunakan para orang tua yang mengkhitankan anak atau warga yang akan membangun rumah baru.

Si empunya hajat biasanya minta dibacakan riwayat hidup, asal-usul, dan keadaan keluarganya yang tertulis dalam aksara Lota dan disampaikan dalam bentuk wo’i (nyanyian ratapan, prosa naratif tentang kejadian alam, riwayat hidup seseorang, dan lainnya).

Wo’i biasanya disampaikan di hadapan undangan di acara hajatan. Karena pendendang membaca dalam irama sedih, tidak sedikit undangan meneteskan air mata karenanya. Realitas itu yang membuat Mustafa bertekad mempelajari Lota. Ia tidak ingin sepeninggal generasi tua itu, aksara Lota hilang ditelan zaman.

Mustafa tidak berhenti di cita-cita. Dia juga mempelajari huruf Lota kepada kakeknya, Abdul Fatah (almarhum), yang tinggal di Pulau Ende. Kakeknya itu memang menguasai aksara Lota dan sering diminta menjadi pendendang wo’i beraksara Lota.

Niatnya yang bulat menyebabkan Mustafa kemudian tinggal sementara di Pulau Ende yang kalau ditempuh dengan perahu motor dari Kota Ende perlu waktu sekitar 45 menit. Ia belajar Lota rata-rata dua kali sehari setelah makan siang dan seusai shalat magrib. Keseriusannya menampakkan hasil. Dalam waktu tiga bulan, Mustafa lancar membaca dan menulis aksara Lota serta menguasai cengkok wo’i dengan baik.

Saking melekatnya wo’i dalam benaknya, Mustafa selalu dipanggil untuk mengekspresikan perasaannya pada banyak acara adat. Saat ini Mustafa sering diundang untuk membaca wo’i dalam acara resmi yang digelar Pemerintah Kabupaten Ende.

Tak ada regenerasi
Cita-cita Mustafa untuk meneruskan warisan leluhurnya kini mulai tercapai. Warga yang mengadakan hajatan hampir pasti meminta jasa Mustafa membaca wo’i. ”Mau dibayar berapa, terserah keikhlasan pengundang saja,” ucapnya soal upah dari jasa yang diberikannya. Dia lebih peduli jika aksara Lota itu semakin dikenal dan tidak ditinggalkan oleh masyarakat ataupun generasi mendatang.

Meski demikian, ia tetap saja risau aksara Lota ini akan hilang. Gelagat itu terindikasi dalam tiga tahun terakhir. Hampir tidak pernah lagi ada hajatan pernikahan dan sunatan yang diramaikan acara wo’i.

Kerisauan Mustafa ini bukan karena pendapatannya atau mata pencariannya terancam ikut hilang. Selama ini, sumber penghasilan utama Mustafa adalah dari menenun sarung tradisional Ende. Benangnya menggunakan pewarna alami. Selembar kain tenun buatan Mustafa dihargai tak kurang dari Rp 1,5 juta.

Mustafa lebih mengkhawatirkan hilangnya generasi masa depan Ende yang mengenal aksara Lota. ”Sebenarnya tidak sulit belajar Lota. Asalkan serius, tiga bulan pasti bisa baca-tulis Lota. Tapi, anak-anak muda sekarang tampaknya tidak suka belajar tulisan ini. Padahal, saya bersedia mengajar anak-anak di kampung ini,” katanya.

Strategi belajar Lota dimulai dari menghafal bentuk huruf, suku kata, dan konsonannya. ”Untuk lancar membaca aksara itu diperlukan waktu paling lama seminggu,” kata anak sulung dari empat bersaudara pasangan Muhamad Saleh-Jaenab itu.

Ketiadaan regenerasi diperparah lagi dengan sangat sedikitnya naskah Lota. ”Saya menyesal karena beberapa tulisan aksara Lota tidak saya simpan,” katanya.

Aksara Lota yang dibaca dalam bentuk wo’i biasanya dipegang si empunya hajat, dijadikan ”pusaka” karena isinya menyangkut silsilah keluarga, sejarah pemilikan tanah, dan lainnya. Bahkan, ada naskah Lota yang disimpan warga yang untuk melihat dan membacanya saja harus didahului acara khusus.

Penelitian lapangan selama dua bulan yang dilakukan Maria Matildis Banda di Ende tahun 1993 menunjukkan, setidaknya ada 20 naskah Lota. Jumlah itu amat sedikit dibandingkan naskah Sunda (789 naskah) yang dikoleksi di perpustakaan dalam dan luar negeri serta 554 naskah Sunda yang disimpan masyarakat.

”Saya baru sadar kalau penting sekali mempunyai catatan Lota. Mulai sekarang, saya menyempatkan waktu luang membuat catatan harian khusus dengan tulisan Lota, sekaligus untuk selalu mengasah membaca dan menulis,” ungkap Mustafa yang dengan upayanya sendiri mengonservasi aksara Lota di ambang kepunahannya.(Samuel Oktora dan Khaerul Anwar)

www.kompas.com
Read more...
Friday 3 December 2010

Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional

0 comments
Ada tujuh perbedaan mendasar antara asuransi syariah dengan asuransi konvensional.

Perbedaan tersebut adalah:

1. Asuransi syari'ah memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang betugas mengawasi produk yang dipasarkan dan pengelolaan investasi dananya. Dewan Pengawas Syariah ini tidak ditemukan dalam asuransi konvensional.
2. Akad yang dilaksanakan pada asuransi syari'ah berdasarkan tolong menolong. Sedangkan asuransi konvensional berdasarkan jual beli
3. Investasi dana pada asuransi syari'ah berdasarkan bagi hasil (mudharabah). Sedangkan pada asuransi konvensional memakai bunga (riba) sebagai landasan perhitungan investasinya

4. Kepemilikan dana pada asuransi syari'ah merupakan hak peserta. Perusahaan hanya sebagai pemegang amanah untuk mengelolanya. Pada asuransi konvensional, dana yang terkumpul dari nasabah (premi) menjadi milik perusahaan. Sehingga, perusahaan bebas menentukan alokasi investasinya.
5. Dalam mekanismenya, asuransi syari'ah tidak mengenal dana hangus seperti yang terdapat pada asuransi konvensional. Jika pada masa kontrak peserta tidak dapat melanjutkan pembayaran premi dan ingin mengundurkan diri sebelum masa reversing period, maka dana yang dimasukan dapat diambil kembali, kecuali sebagian dana kecil yang telah diniatkan untuk tabarru'.
6. Pembayaran klaim pada asuransi syari'ah diambil dari dana tabarru' (dana kebajikan) seluruh peserta yang sejak awal telah diikhlaskan bahwa ada penyisihan dana yang akan dipakai sebagai dana tolong menolong di antara peserta bila terjadi musibah. Sedangkan pada asuransi konvensional pembayaran klaim diambilkan dari rekening dana perusahaan.
7. Pembagian keuntungan pada asuransi syari'ah dibagi antara perusahaan dengan peserta sesuai prinsip bagi hasil dengan proporsi yang telah ditentukan. Sedangkan pada asuransi konvensional seluruh keuntungan menjadi hak milik perusahaan.

www.asuransisyariah.net
Read more...

Apa Itu Mirin?

0 comments
Mirin
Mirin adalah bumbu dapur untuk masakan Jepang berupa minuman beralkohol berwarna kuning, berasa manis, mengandung gula sebanyak 40%-50% dan alkohol sekitar 14%. Mirin digunakan pada masakan Jepang yang diolah dengan cara nimono (merebus dengan kecap asin dan dashi) dan campuran untuk berbagai macam saus, seperti saus untuk kabayaki (tare), saus untuk soba (soba-tsuyu), saus untuk tempura (tentsuyu) dan saus teriyaki.

Kandungan alkohol pada mirin dapat menghilangkan rasa amis pada ikan dan mengurangi risiko hancur bahan makanan yang dimasak. Kandungan gula pada mirin digunakan untuk menambah rasa manis bahan makanan yang dimasak, membuat mengkilat bahan makanan yang dimasak cara teriyaki dan menambah harum masakan.

Asal-usulnya mirin adalah minuman keras mahal dengan rasa manis yang sering diminum pada zaman Edo sebelum orang Jepang meminum jenis sake seperti yang diminum sekarang ini.

Ada beberapa pendapat tentang asal usul mirin yang semuanya tidak dapat dibuktikan kebenarannya:

* Mirin berasal dari minuman keras dengan rasa manis asal Tiongkok disebut meirin yang diperkenalkan di Jepang pada zaman Sengoku.
* Mirin sudah ada sejak zaman dulu di Jepang, asalnya dari sake berasa manis yang ditambah minuman keras hasil fermentasi yang disebut shochu supaya tidak lekas busuk.

Penggunaan kata mirin pertama kali ditemukan dalam buku catatan harian Komai-nikki yang ditulis pada tahun 1593, sedangkan cara pembuatan mirin ditemukan dalam Honcho shokkan yang ditulis pada tahun 1695. Penggunaan mirin sebagai saus makanan yang dipanggang (kabayaki) baru dimulai sejak pertengahan zaman Edo.

Cara pembuatan mirin, pertama beras ketan dikukus dan dicampur dengan ragi, lalu ditambah semacam arak yang disebut shochu atau semacam alkohol yang membantu proses peragian, lalu didiamkan selama 60 hari. Sesudah peragian selesai, bahan-bahan diperas dan disaring. Enzim emilase yang dikandung oleh ragi mengubah karbohidrat dalam beras menjadi gula, sedangkan asam suksinat dan asam amino memberi rasa “dalam” pada mirin. Kadar alkohol ditekan oleh ragi sehingga kadar gula yang tersisa pada mirin lebih tinggi dibandingkan sake.

Mirin diminum di Jepang sebagai campuran Shirozake yang diminum pada perayaan Hina Matsuri atau campuran sake yang diminum pada tradisi toso mendoakan keselamatan di hari pertama tahun baru. Di Jepang, mirin merupakan minuman keras sama halnya seperti bir atau wiski yang dikenakan pajak minuman keras dan pembuatannya juga memerlukan izin khusus. Sampai tahun 1996, mirin hanya bisa dibeli di toko yang mempunyai izin menjual minuman keras, tapi sekarang boleh dijual di mana saja dan penjual hanya memerlukan izin menjual mirin secara eceran.

Nah, sekarang keluarga muslim sudah mengetahui mengapa mirin diharamkan sebagai bahan masakan atau saus atau untuk dikonsumsi sebagai minuman keras. (dkm/wikipedia)


www.halalguide.info
Read more...
Tuesday 30 November 2010

Bromo Tidak seperti Merapi

0 comments
TAK TERUSIK. Aktivitas penduduk di Desa Ngadisari yang berjarak 3 kilometer dari Gunung Bromo terlihat seperti biasanya. Mereka tak terpengaruh status awas Gunung Bromo. Foto ini direkam, Senin, 29 November. (FOTO GUSLAN GUMILAN/JAWA POS)
PROBOLINGGO -- Kawasan sekitar Bromo, Senin, 29 November, diguyur hujan deras dan cukup lama. Namun, kondisi tersebut tak memengaruhi aktivitas Gunung Bromo. Debu vulkanik yang keluar dari kawah gunung setinggi 2.392 meter itu malah meningkat.

Dari pantauan di Cemara Lawang yang berjarak sekira 3,5 km dari kawah Bromo, semburan debu vulkanik malah meninggi setelah hujan. Semburan debu yang semula abu-abu berubah menjadi hitam pekat. Kejadian tersebut terekam sekira pukul 17.00–18.00. Setelah itu kondisi semburan abu vulkanik tidak terlihat karena langit sudah gelap. Hujan turun sekira dua jam, mulai pukul 14.00.

Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Wilayah I Agusril mengatakan, turunnya hujan sebenarnya diharapkan bisa menurunkan intensitas semburan abu vulkanik dari dalam kawah Bromo. "Tapi, saat ini kondisinya berbeda. Setelah hujan reda, semburan malah muncul lebih tinggi," ujarnya sesaat setelah hujan. Semburan abu vulkanik sendiri mengarah ke barat daya atau ke daerah Malang.

Namun, sekira pukul 20.00, aktivitas semburan abu vulkanik Bromo tercatat menurun drastis dibanding sebelum hujan. Hal itu disampaikan Kepala Resor Pengelolaan Taman Nasional (PTN) wilayah Tengger Laut Pasir, Subur Hari Handoyo. Menurut Subur, dari pantauan petugas, memang sesaat sesudah hujan semburan debu vulkanik malah meningkat.

Meski kondisi Bromo berubah setiap waktu, Subur memastikan belum ada masyarakat yang diungsikan. Dia juga telah menyisir dan tidak ada lagi masyarakat yang beraktivitas di lautan pasir Bromo. Dari pantauan timnya, daerah Cemoro Lawang dan Ngadisari masih terbebas dari debu vulkanik.

Kendati Gunung Bromo terus mengeluarkan asap dan letusan, Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Api Bromo, Gede Suwantika menegaskan bahwa apa yang dialami Bromo jauh berbeda dengan Gunung Merapi. Dia menyebutkan bahwa letusan di Bromo lebih minor dibanding Merapi yang letusannya mayor.

"Material yang dikeluarkan Merapi ada pijar. Kalau Bromo, hanya abu dan pasir. Itu pun jatuhnya di sekitar kawah," ucapnya. Gede bahkan yakin bahwa Bromo tidak akan seperti Merapi. Alasannya, data yang terekam pada aktivitas Gunung Bromo tidak mirip Merapi.

"Tidak mungkin. Datanya (aktivitas) berbeda. Kalau Merapi, gempa vulkanik dan letusan bisa terjadi sampai ribuan kali. Di Bromo, tidak. Jelas di sini sangat berbeda," tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, status Bromo belum berubah. Radius steril untuk pengunjung dan masyarakat tetap berjarak tiga kilometer dari kawah. (jpnn)

www.metronews.fajar.co.id
Read more...
Monday 29 November 2010

Siswa SMA di Flores Hilang Terseret Ombak

0 comments
Muara Sungai Nangabaa
Seorang siswa SMA Muhammadiyah Ende di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Yakobus Rubu (17) dilaporkan hilang terseret ombak ketika mandi di dekat muara Sungai Nangabaa, Ahad (28/11), sekitar pukul 11.30 Wita. Salah seorang warga Nangabaa, Kecamatan Ende, Husni Ahmad mengatakan, Yakobus saat itu hendak mandi bersama tiga orang temannya.

"Saat kejadian, tiga orang temannya masih di darat. Sementara Yakobus begitu masuk ke laut, langsung diseret ombak ke tengah laut," tutur Husni melukiskan kejadian tersebut. Korban sempat berteriak minta tolong kepada teman-temannya, namun tidak bisa diselamatkan karena saat itu ombaknya sangat besar.

   
Hingga pukul 16.30 Wita korban belum ditemukan oleh tim SAR yang dibantu warga yang melakukan pencarian di sekitar perairan Nangabaa. "Sampai saat ini korban belum ditemukan juga, namun kami masih tetap melakukan pencarian," kata Kapolsek Ende AKP Yulius Ola yang memimpin langsung operasi pencarian.

Saat ini, wilayah Flores terus diguyur hujan sehingga memicu terjadinya banjir. Selain itu, keadaan gelombang laut juga dilaporkan kurang bersahabat akibat anomali cuaca yang semakin sulit ditebak.

www.liputan6.com
Read more...
Tuesday 23 November 2010

Boros Pakai Gas, Menteri Mustafa Usul PT Kertas Leces Alih Ke Batu Bara

0 comments
PT Kertas Leces
Dalam catatan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kerugian PT Kertas Leces pada semester I tahun ini mencapai Rp 55.656.000.000.
Menteri BUMN Mustafa Abubakar menduga, penyebab peru­­sahaan pelat merah itu me­rugi, ka­rena selama ini biaya pro­duksi yang tinggi banyak terserap untuk mengongkosi pembelian bahan bakar.
Oleh karena itu, bekas Dirut Bulog ini mengusulkan agar PT Leces beralih mengunakan bahan bakar dari gas ke batu bara. Selain lebih boros, Pertamina juga me­lakukan pembatasan penya­luran gas. Tentu hal ini bisa me­nambah perusahaan itu makin kesulitan untuk mengoptimalkan kemam­puan produksinya.
“Masalah utamanya itu kan keterbatasan bahan bakar, dan harga gas yang cukup tinggi. Sementara HPP-nya lebih rendah dari yang seharusnya. Akibatnya terjadi akumulasi kerugian. Saat ini untuk mengatasi kesulitan ba­han bakar. Kita sudah menga­dakan lelang komersil,” katanya kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, Kamis lalu.
Selain itu, lanjutnya, PT Leces me­ngalami kesulitan dalam peng­adaan bahan baku, dan kelebihan jumlah karyawan. Saat ini kedua masalah itu masih dalam peng­kajian untuk dicarikan solusinya.

Dalam benak Mustafa sudah terpikir proses restrukturisasi seperti merger, akuisisi, ataupun likuidasi. Hanya saja opsi penye­lamatan PT Kertas Leces masih dalam pertimbangkan. “Kita masih melihat-lihat situasinya,” ujarnya.
Sekretaris PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), Renny O Rorong mengatakan, lembaganya tidak menangani restrukturisasi terhadap PT Kertas Leces, karena dilakukan langsung Kementerian BUMN. “Kita tidak ditugaskan untuk menangani Leces,” katanya.
Terhadap kemungkinan lem­baganya dikutsertakan membantu merestrukturisasi, Renny enggan ber­spekulasi, karena sampai saat ini saja tidak ada pembicaraan ter­akit upaya penyelematan itu. “Sam­pai saat ini belum ada pem­bicaraan. Jadi mungkin mereka akan tetap ditangani langsung Ke­menterian,” katanya.
Pihak PT Kertas Leces tidak berhasil dikonfirmasi. Pejabat di Kantor perwakilan di Jalan Radio IV 15-6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan enggan memberikan penjelasan. “Silakan hubungi langsung ke kantor pusat. Disini cuma bagian marketing,” kata salah satu sekretaris perusahaan yang enggan disebutkan namanya.
Pejabat PT Kertas Leces pusat di Probolinggo, Jawa Timur, tidak berhasil dikonfirmasi. “Sekarang bagian Direksi kantor­nya ada di Jakarta,” kata staf bagian Hubungan Masyarakat PT Leces, Sukaryadi.
Beberapa sumber di peru­sahaan itu menyebutkan semua direksi sedang melakukan rapat di Bandung.
Untuk diketahui PT Kertas Leces (PT KL), Kab. Probolinggo bakal mewujudkan pabrik gula (PG) di komplek pabrik di Desa Leces, Kec. Leces.
Sekretaris Perusahaan  PT KL  Abdul Haris membenarkan, KL su­dah mendapat lampu hijau dari Men­teri BUMN untuk mem­bangun PG. Sehari sebelumnya, Di­rektur Utama KL Martoyo Su­gandi juga menyampaikan rencana pembangunan PG di komplek pabrik di tepi jalan nasional Probolinggo-Lumajang itu kepada Bupati Probolinggo Hasan Ami­nud­din saat mengunjungi PT KL.
Martoyo yang didampingi Direk­tur Produksi dan Pengemb­angan Syarif Hidayat, Direktur Pe­ma­saran Zainal Arifin me­nga­­ta­kan, pasokan bahan baku tebu tidak ada masalah. Soalnya, PT KL mendapat jaminan ter­sedia­nya lahan tebu sekitar 25.000 hektare dari bupati setempat.
Selamatkan Aset BUMN Sekarang Juga
Pasha Ismaya Sukardi, Anggota Komisi VI DPR
Anggota Komisi VI DPR, Pasha Ismaya Sukardi mengaku setuju bila nantinya PT Kertas Leces harus dilikuidasi, dengan catatan disertai alasan yang kuat dan melalui kajian yang kom­prehensif.
“Upaya penyelamatan aset-aset yang dilakukan Kementerian BUMN secepat mungkin, perlu kita apresiasi. Yang jelas harus transparan,” katanya, kemarin.
Anggota Fraksi partai Demo­krat ini mengatakan, besarnya jum­lah BUMN yang ada di In­donesia, membuat kebanyakan BUMN yang ada jadi sulit untuk menentukan fokus terhadap tugasnya, dan rawan terjadi tum­pang tindih.
Oleh karena itu, Anggota Badan Kerjasama Antara Parle­men ini mendukung dengan apa yang pernah dicetuskan Menteri BUMN, Mustafa Abubakar me­ngenai kemungkinan menyeder­hanakan BUMN yang ada.
“Waktu itu Pak Mustafa sem­pat mengatakan ingin mem­per­kecil jumlah BUMN yang ada. Seperti PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang akan di-holding de­ngan sesama PTPN,” ujarnya.
Anak buah Anas Urbaningrum ini berharap supaya Kementerian BUMN cermat mempelajari permasalahan yang dari semua perusahaan pelat merah yang mengalami kerugian tersebut.
“Jangan setelah dikucurkan dana, masalahnya terulang lagi. Kementerian BUMN harus bisa memperkirakan situasi ke depan, dan mempersiapkannya,” tuturnya.
Dikatakan, saat ini Komisi VI DPR belum memiliki jadwal un­tuk memanggil Kementerian BUMN bersama Direksi PT Kertas Leces, karena besok baru dijad­walkan rapat internal untuk membahas jadwal RDP dengan tiap-tiap Kementerian.
Pasha berjanji, akan mengu­sulkan agar masalah BUMN yang me­rugi ini, termasuk PT Kertas Leces secepatnya segera dila­kukan pembahasan.
“Tidak Bisa Bersaing”
Sri Adiningsih, Ekonom UGM
Ekonom dari Universitas Gadjah Mada, Sri Adiningsih mengatakan, kerugian PT Kertas Leces menandakan BUMN ini tidak bisa bersaing dengan perusahaan kertas lainnya.
“Industri kertas saat ini sangat kompetitif. Lihat saja Kertas Kraft Aceh yang bangkrut. Walau banyak fak­tor yang mempengaruhi ke­bang­krutan, tapi itu jelas me­nunjukan kalau mereka tidak bisa bersaing,” katanya, kemarin.
Menurutnya, pemerintah perlu mengkaji apakah nanti­nya PT Kertas Leces bisa bersaing, dan memberikan keuntungan atau tidak agar bisa diambil keputusan ter­ha­dap kelanjutan bisnisnya.
“Bila memang tidak bisa bersaing, dan daripada didiam­kan dan terus merugi, se­baiknya Kertas Leces dilikuidasi atau diprivatisasi saja. Bisnis kertas bukanlah sektor yang cukup strategis. Lebih baik kalau dana dialokasikan untuk BUMN lainnya,” cetusnya.
Meski begitu, Sri meng­ingatkan, apabila pemerintah memilih akan melikuidasi PT Kertas Leces, sebaiknya mem­perhatikannya. Misalkan kepa­da nasib para karyawannya.
Dikatakan, bila pemerintah mau memprivatisasi Kertas Le­ces, ataupun BUMN-BUMN yang merugi lainnya, banyak cara yang bisa digu­nakan pemerintah tanpa harus men­jualnya. Salah satunya peme­rintah bisa mengajukan kerja­sa­ma dengan pihak swasta.
“Seperti Hotel Indonesia itu loh. Masalahnya sekarang ada nggak pihak swasta yang mau,” tegasnya.
Bermodalkan Ampas Tebu
Sekilas Kertas Leces
PT Kertas Leces Probolinggo Jawa Timur merupakan pabrik kertas tertua kedua di Indonesia setelah pabrik kertas Pada­larang, Bandung Jawa Barat yang didirikan tahun 1939 dan mulai beroperasi tahun 1940.
Setelah melalui beberapa pengembangan sampai dengan saat ini telah mempunyai 4 (empat) Unit Pabrik Pulp dan Kertas Terpadu serta 1 (satu) Unit Deinking Plant.
Kapasitas produksinya 640 ton/hari yang memproduksi berbagai jenis kertas, seperti Kertas Tulis Cetak (HVS, HVO, Photo Copy, dan Lain-lain), Kertas Tissue (Facial Tissue, Toilet Tissue, napkin Tissue), Kertas Koran dan Kertas Industri.
Hasil produksi perusahaan ini banyak diekspor ke berbagai negara antara lain Singapura, Malaysia, Thailand, Srilanka, India, Pakistan, Jepang, Taiwan, Myanmar, Papua Nugini, Australia, Selandia Baru, Iran, Korea Selatan, Syria, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, RRC, Inggris, Belanda dan Afrika Selatan.
Sampai saat ini, PT Kertas Leces merupakan satu-satunya pabrik kertas terbesar di Indo­nesia yang menggunakan bahan baku kertas bekas dan ampas tebu.
Hal ini menggambarkan kon­disi pabrik yang peduli ling­kungan, ditambah lagi dengan telah dimilikinya sarana Unit Pe­ngelola Limbah dengan kapasitas 4.000 m3 /jam.
Untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan usaha PT Kertas Leces, Peme­rintah RI telah mengesahkan penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke dalam Modal Saham PT Kertas Leces berupa seluruh saham milik Negara di Pabrik Kertas Padalarang yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 11, tanggal 21 Pebruari 2000.

www.rakyatmerdeka.co.id
Read more...
Friday 1 October 2010

Resensi Buku Bumi Cinta

0 comments

Bumi Cinta

Ayyas terpaksa menjalani kehidupannya di tempat yang masih asing baginya yaitu Rusia untuk melanjutkan studinya. Disana ia tinggal di sebuah apartemen murah di pusat kota Moskow atas saran dari teman lamanya di SMP. Ternyata, dia berada dalam satu apartemen dengan dua orang Rusia yang tidak ia kenal dan lebih mengejutkan lagi mereka berdua perempuan yaitu Yelena dan Linor. Yelena merupakan pelacur kelas tinggi sementara Linor adalah seorang agen Israel yang ditugaskan di Rusia. Godaan terhadap keimanan Ayyas juga tak kalah hebatnya karena ternyata profesor yang direkomendasikan tidak bisa membimbingnya dan digantikan oleh asistennya yang cantik dan pintar Dr. Anastasia yang mulai terpesonna dengan sosok Ayyas. Dengan segala kemampuan dan keimanan yang masih dimilikinya Ayyas sanggup melewati berbagai godaan dan konflik yang menghampirinya.

Kekurangan
Novel ini seperti novel kang Abik lainnya menggambarkan sosok Ayyas yang terlalu sempurna. Keadaan kota Moskow yang digambarkan juga belum lengkap rasanya jika tidak ada peta Moskow yang mendampingi novel ini. Terdapat banyak dialog-dialog panjang yang mungkin masih bisa dipotong. Terakhir cerita yang ada di akhir novel ini masih terasa sangat menggantung dan pembaca berharap lebih banyak.

Kelebihan
Banyak pelajaran hidup dan hikmah yang bisa diambil dari novel ini karena kondisinya tidak jauh berbeda dengan kehidupan nyata. Di samping itu, novel ini juga menggambarkan secara detail seluk beluk dan keindahan kota Moskow serta penggambaran sejarah dari pembantaian Zionis di Palestina yaitu pembantaian Shabra dan Shatila.

Kesimpulan
Novel Islami ini sangat direkomendasikan untuk dibaca karena sarat hikmah dan membangun jiwa.




Bumi Cinta
Habiburrahman El Shirazy
Penerbit BASMALA
546 halaman
Harga : Rp. 50.000,00 (untuk daerah Jakarta dan sekitarnya)
Read more...
Wednesday 1 September 2010

Cara Membuka Help File di Windows 7

5 comments
Ketika buka-buka e-book di laptop ternyata ada beberapa file yang berekstensi *.hlp tidak bisa dibuka di Windows 7. Ternyata untuk membukanya diperlukan update khusus dari Microsoft KB917607 untuk mengatasinya.
Berikut ini langkah-langkah untuk update dan menginstalnya:
  1.  Buka link Microsoft untuk update Windows 7 di sini http://www.microsoft.com/downloads/en/details.aspx?FamilyID=258aa5ec-e3d9-4228-8844-008e02b32a2c&displaylang=en
  2. Setelah masuk klik continue untuk mendownload.
  3. Halaman selanjutnya merupakan halaman validasi keaslian Windows yang kita punya. Klik continue untuk mendownload Genuine Checker Tools. Jalankan file tersebut untuk mendapatkan kode lalu copy paste ke kotak validasi, klik validate.
  4. Selanjutnya mendownload file update KB917607 dengan pilihan x86 (32 Bit) atau x64 (64 Bit) 
  5. Terakhir tinggal menginstal update KB917607.
Sekarang anda sudah bisa membaca e-book berekstensi *.hlp . Selamat membaca.
Read more...
Thursday 5 August 2010

BSM Buka Cabang di Kupang

0 comments
Bank Syariah Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID,KUPANG--Bank Syariah Mandiri (BSM) makin mengukuhkan tekad ekspansinya ke Indonesia bagian Timur. Kali ini BSM menambah kantornya di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Direktur BSM Sugiharto, mengatakan ekspansi ke wilayah Timur Indonesia dilakukan dalam rangka berpartisipasi pada pembangunan di sana dan memperkenalkan bank syariah dengan layanan universal kepada masyarakat Indonesia. ''Khusus untuk wilayah Kupang, BSM ingin ikut mendorong pertumbuhan ekonomi provinsi Nusa Tenggara Timur,'' katanya dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (5/8).

Provinsi NTT kini sedang mengembangkan produksi jagung dan daging sapi dan berharap bisa menjadi produsen jagung dan pemasok daging sapi untuk skala nasional dan internasional. ''Pengembangan yang berbasis koperasi komunitas dan UMKM tersebut sejalan dengan misi BSM yang fokus penyaluran pembiayaan pada sektor UMKM,'' ujar Sugiharto.

Sebelumnya, BSM telah membuka kantor cabang penuh di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sorong, Papua Barat, Mamuju, Sulawesi Barat, dan Ternate, Maluku Utara. Untuk kawasan Timur Indonesia, BSM telah memiliki 38 outlet yang tersebar di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Hingga akhir 2010, BSM masih akan membuka beberapa cabang lagi di Indonesia timur.
Read more...

Cara Pasang Lagu di Blog

0 comments
Musik-Live.Net

Akhirnya selesai juga memasang lagu di blog. Setelah mencari banyak referensi yang ada di om Gugel (hehe...) akhirnya saya menemukan link ini http://www.musik-live.net. Tinggal dicari nama artis atau nama lagunya kalau ada terus diklik Embed Codenya nah setelah itu dicopy paste ke blogmu. Caranya masuk ke blog terus masuk ke Lay Out/Rancangan terus ke Elemen Laman.

Disitu ada tambah gadget terus pilih yang HTML/JavaScript tinggal dipaste dah. Nah, itu untuk yang blogger kalau wordpress dengan yang lain-lain bisa dicari sendiri, intinya sama sih kayaknya :).

Kelebihan memakai link yang ini yaitu bandwith yang dipakai tidak terlalu besar (ini yang paling penting ^^), lagunya bisa dipilih untuk diputar atau tidak, volumenya bisa diatur sesuai kapasitas telinga :), tidak menghabiskan space banyak di blog, dan terakhir lagu-lagunya lumayan lengkap.

Kekurangannya yaitu cuma bisa memainkan satu lagu saja :(.
Read more...
Wednesday 14 July 2010

Sultan Abdul Hamid II: Sang Pembela Sejati Palestina

0 comments
Sultan Abdul Hamid II
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sejak zaman Kesultanan Turki Utsmani, bangsa Israel sudah berusaha tinggal di tanah Palestina. Kaum zionis itu menggunakan segala macam cara, intrik, maupun kekuatan uang dan politiknya untuk merebut tanah Palestina.

Di masa Sultan Abdul Hamid II, niat jahat kaum Yahudi itu begitu terasa. Kala itu, Palestina masih menjadi wilayah kekhalifahan Turki Utsmani. Sebagaimana dikisahkan dalam buku Catatan Harian Sultan Abdul Hamid II karya Muhammad Harb, berbagai langkah dan strategi dilancarkan oleh kaum Yahudi untuk menembus dinding Kesultanan Turki Utsmani, agar mereka dapat memasuki Palestina.

Pertama, pada 1892, sekelompok Yahudi Rusia mengajukan permohonan kepada Sultan Abdul Hamid II, untuk mendapatkan izin tinggal di Palestina. Permohonan itu dijawab Sultan dengan ucapan ''Pemerintan Utsmaniyyah memberitahukan kepada segenap kaum Yahudi yang ingin hijrah ke Turki, bahwa mereka tidak akan diizinkan menetap di Palestina''. Mendengar jawaban seperti itu kaum Yahudi terpukul berat, sehingga duta besar Amerika turut campur tangan.

Kedua, Theodor Hertzl, Bapak Yahudi Dunia sekaligus penggagas berdirinya Negara Yahudi, pada 1896 memberanikan diri menemui Sultan Abdul Hamid II sambil meminta izin mendirikan gedung di al-Quds. Permohonan itu dijawab sultan, ''Sesungguhnya Daulah Utsmani ini adalah milik rakyatnya. Mereka tidak akan menyetujui permintaan itu. Sebab itu simpanlah kekayaan kalian itu dalam kantong kalian sendiri''.

Melihat keteguhan Sultan, mereka kemudian membuat strategi ketiga, yaitu melakukan konferensi Basel di Swiss, pada 29-31 Agustus 1897 dalam rangka merumuskan strategi baru menghancurkan Khilafah Utsmaniyyah. Karena gencarnya aktivitas Zionis Yahudi akhirnya pada 1900 Sultan Abdul Hamid II mengeluarkan keputusan pelarangan atas rombongan peziarah Yahudi di Palestina untuk tinggal di sana lebih dari tiga bulan, dan paspor Yahudi harus diserahkan kepada petugas khilafah terkait. Dan pada 1901 Sultan mengeluarkan keputusan mengharamkan penjualan tanah kepada Yahudi di Palestina.

Pada 1902, Hertzl untuk kesekian kalinya menghadap Sultan Abdul Hamid II. Kedatangan Hertzl kali ini untuk menyogok sang penguasa kekhalifahan Islam tersebut. Di antara sogokan yang disodorkan Hertzl adalah: uang sebesar 150 juta poundsterling khusus untuk Sultan; Membayar semua hutang pemerintah Utsmaniyyah yang mencapai 33 juta poundsterling; Membangun kapal induk untuk pemerintah dengan biaya 120 juta frank; Memberi pinjaman 5 juta poundsterling tanpa bunga; dan Membangun Universitas Utsmaniyyah di Palestina.

Namu, kesemuanya ditolak Sultan. Sultan tetap teguh dengan pendiriannya untuk melindungi tanah Palestina dari kaum Yahudi. Bahkan Sultan tidak mau menemui Hertzl, diwakilkan kepada Tahsin Basya, perdana menterinya, sambil mengirim pesan, ''Nasihati Mr Hertzl agar jangan meneruskan rencananya. Aku tidak akan melepaskan walaupun sejengkal tanah ini (Palestina), karena ia bukan milikku. Tanah itu adalah hak umat Islam. Umat Islam telah berjihad demi kepentingan tanah ini dan mereka telah menyiraminya dengan darah mereka.''

Sultan juga mengatakan, ''Yahudi silakan menyimpan harta mereka. Jika suatu saat kekhilafahan Turki Utsmani runtuh, kemungkinan besar mereka akan bisa mengambil Palestina tanpa membayar harganya. Akan tetapi, sementara aku masih hidup, aku lebih rela menusukkan pedang ke tubuhku daripada melihat Tanah Palestina dikhianati dan dipisahkan dari Khilafah Islamiyah. Perpisahan adalah sesuatu yang tidak akan terjadi. Aku tidak akan memulai pemisahan tubuh kami selagi kami masih hidup.''

Sejak saat itu kaum Yahudi dengan gerakan Zionismenya melancarkan gerakan untuk menumbangkan Sultan. Dengan menggunakan jargon-jargon "liberation", "freedom", dan sebagainya, mereka menyebut pemerintahan Abdul Hamid II sebagai "Hamidian Absolutism", dan sebagainya.

''Sesungguhnya aku tahu, bahwa nasibku semakin terancam. Aku dapat saja hijrah ke Eropa untuk menyelamatkan diri. Tetapi untuk apa? Aku adalah Khalifah yang bertanggungjawab atas umat ini. Tempatku adalah di sini. Di Istanbul!'' Tulis Sultan Abdul Hamid II dalam catatan hariannya.
Read more...
Tuesday 6 July 2010

Surat dari Seorang Muslimat di Jalur Gaza

0 comments
Lembaran asli surat dari Muslimat asal jalur Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sebuah surat yang dikabarkan berasal dari seorang Muslimat asal Jalur Gaza, beredar di internet. Surat yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia itu konon dikirimkan untuk Muslimat Indonesia. Surat itu dititipkan melalui relawan KOMAT Palestina-Wahdah Islamiyah, Ustadz Muhammad Ikhwan Abdul Jalil, Lc. Berikut isi lengkap surat tersebut.

Bismillahirrahmanirrahim
Saudari-saudariku para Muslimah di Indonesia…
Aku sampaikan salam penghormatanku untuk kalian, salam penghormatan Islam yang agung:
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakatuh,

Amma ba’du…
Kami adalah saudari-saudari Muslimah kalian di Palestina. Kami tumbuh di medan ribath dan jihad. Dan kami selalu berusaha untuk berpegang teguh pada agama kami yang agung, serta mendidik anak-anak kami untuk itu. Karena berpegang teguh pada agama Islam adalah (satu-satunya) tali keselamatan, berdasarkan Firman Allah Ta’ala dalam Surah Ali Imran:

“Dan barang siapa yang menginginkan selain Islam sebagai agama, maka itu tidak akan diterima darinya, dan kelak di akhirat ia termasuk orang-orang yang merugi.”

Karena itu, kami selalu berusaha untuk komitmen dengan Alquran dan keislaman kami. Dan seperti itu pula komitmen pemerintahan Islam kami untuk menumbuhkan sebuah generasi yang selalu menjaga Alquran, serta melahirkan ribuan penghafal Kitabullah di setiap tahunnya.

Dari bumi Palestina, medan ribath ini, kami mengirimkan surat persaudaraan dari lubuk hati yang dipenuhi cinta kepada saudari-saudari kami di Indonesia. Melalui surat ini, kami haturkan rasa terima kasih kepada semuanya atas sikap dan dukungan mereka untuk anak-anak bangsa Palestina kami.

Melalui surat ini juga, kami mendorong mereka untuk selalu mentarbiyah (membina) anak-anak mereka dengan tarbiyah Islamiyah dan komitmen dengan Syariat Allah; karena dalam itu semua terdapat pembinaan terhadap ruh dan jiwa, serta keteladanan terhadap akhlak Rasul kita yang mulia Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya yang mulia. Perhatikanlah sahabat mulia, ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu ketika mengatakan:

“Janganlah seorang dari kalian meminta dari dirinya selain al-Qur’an. Sebab jika ia mencintai al-Qur’an dan mengaguminya, niscaya ia akan mencintai Allah Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Namun jika membenci al-Qur’an, maka ia akan membenci Allah Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.”

Karena itu, siapakah di antara kita yang dapat menerima dirinya atau anak-anaknya menjadi orang yang benci kepada Allah dan Rasul-Nya yang kelak akan memberi syafaat kepada kita di hari kiamat?

Itulah sebabnya, saya membisikkan ke telinga saudara-saudara kami tercinta, kaum Muslimin di manapun berada: “Kalian harus terus mempelajari dan menghafalkan Alquran, serta berpegang teguh dengan ajaran-ajaran Islam. Sebab sesungguhnya siapapun yang menginginkan kemuliaan dengan Islam, niscaya Allah akan memuliakannya. Namun siapa yang mencari kemuliaan dengan selain Islam, niscaya Allah akan menghinakannya.”

Semoga Allah selalu memberikan taufiq-Nya untuk kalian untuk mengikuti apa saja yang dicintai dan diridhai-Nya. Saudari-saudarimu, para Muslimah yang sedang berjihad di bumi Palestina


Gaza, 29/6/2010.


(Alih bahasa: Muh Ihzan Zainuddin Lc, M Si/Divisi Kajian Komat Palestina
Read more...
Tuesday 29 June 2010

Situs-Situs Pertemanan Asli Indonesia

0 comments
 Halaman muka www.kaskus.us


Portal berita dan forum komunitas www.kaskus.us berada di peringkat keenam situs yang paling banyak dikunjungi di Indonesia. Siapa orang di balik Kaskus?

---

Hingga kemarin, anggota Kaskus lebih dari 1,82 juta orang. Total post-nya lebih dari 188 juta. Dalam sehari, halamannya rata-rata dikunjungi 15 ribu kali oleh lebih dari 600 ribu orang.

Pada jam-jam tertentu, lebih dari 37 ribu anggotanya online bersamaan.

"Karena lima situs teratas adalah situs asing, Kaskus adalah situs nomor satu di Indonesia," ujar Andrew ketika ditemui di kantornya di kawasan Melawai, Jakarta Selatan.

Kaskus dilahirkan Andrew ketika pria yang akrab dipanggil Mimim oleh anggota Kaskus ini kuliah di jurusan Multimedia & Web Design, Art Institute of Seattle. Andrew membuat situs itu sebagai tugas kuliahnya pada 6 November 1999.

Teman-teman sekelasnya umumnya membuat situs pribadi untuk memamerkan kegiatan outdoor atau hobi masing-masing. "Mereka yang suka naik gunung, olahraga, atau hobi lain memajang foto-foto ke­giatan mereka di situs pribadi," kenang anak kedua dari empat bersaudara pasangan Antonius Darwis dan Nancy Amidjoyo ini.

Pria 30 tahun ini tidak bisa membuat situs serupa karena mengaku tidak piawai di lapangan olahraga atau memiliki hobi outing. Karena itu, muncul ide membuat portal berita yang dilengkapi forum komunikasi sebagai tugas kuliah.

Andrew lantas memutuskan membesarkan Kaskus menjadi portal berita dan forum komunitas mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat, khususnya di Seattle. Namun, dia kesulitan mencari berita dari Indonesia. "Mencari berita Indonesia di Amerika ketika itu susahnya minta ampun. Indonesia bisa masuk berita di sana juga kalau pas ada gempa atau kerusuhan saja," tuturnya.

Karena kesulitan itu, Kaskus akhirnya fokus ke forum komunitas. "Cocok dengan nama Kaskus yang berarti kasak-kusuk atau ngegosip. Lumayan, member awalnya hanya 10 orang teman sendiri," tuturnya.

Dalam waktu singkat, anggota Kaskus bertambah. Member-nya mengenal status Kaskus ketika itu sebagai situs porno. Ketika itu, forum BB17 (buka-bukaan 17) yang mempertukarkan gambar-gambar panas memang menjadi salah satu daya tarik utama menjadi member Kaskus. Forum itu akhirnya ditutup pada 2008 ketika diberlakukan UU Informasi dan Transaksi Elektronika. "Padahal BB17 itu hanya bagian kecil dari Kaskus. Daripada nila setitik rusak susu sebelanga, ya sudah, kita tutup saja forum itu," paparnya.

Awalnya, Andrew sempat khawatir penutupan program BB17 mengurangi jumlah anggotanya yang ketika itu sudah lebih dari 300 ribu orang. "Ternyata kekhawatiran itu tidak terbukti. Member malah naik 300 persen karena setelah tidak ada BB17, perempuan bersedia jadi member. Dulu waktu masih ada BB17, member perempuan sedikit sekali," tutur Master of Computer Science di Seattle University ini.

Kini fitur favorit di Kaskus adalah forum jual beli. Dalam forum itu member dapat menjual dan membeli aneka jenis barang tanpa batas, termasuk jual-beli organ tubuh seperti ginjal. Rata-rata seribu transaksi setiap hari. "Saya sendiri pernah pesan ikan asin dari member di Kalimantan seharga Rp 30 ribu," ujarnya lantas tertawa.

Untuk menambah member di Indonesia, Andrew merekrut sepupunya Ken Dean Lawadinata dan sahabatnya, Danny, menjadi moderator forum di Indonesia. Ken kini chief executive officer (CEO) Kaskus, sedangkan Danny kini chief marketing officer (CMO) Kaskus.

Modal awal Kaskus ketika didirikan hanyalah biaya sewa server USD 7 per bulan. Belakangan, setelah kebutuhan server dan operasional semakin besar, Andrew dan sejumlah temannya patungan menyuntikkan modal Rp 800 juta. "Kita patungan lagi biaya launching besar-besaran. Habis Rp 300 juta," imbuhnya.

Untuk memodali Kaskus, Andrew membongkar tabungannya ketika bekerja sebagai karyawan perpustakaan dan di sebuah laboratorium komputer di Amerika. "Kerjanya nggak teknis komputer. Malah lebih ke beres-beres komputer, isi tinta, kertas printer. Ya, begitu-begitu saja," ungkap pria yang matanya minus 1,5 ini.

Begitu kuliah selesai, Andrew mendapat pekerjaan di kota yang sama di perusahaan web design Thor Loki selama tiga tahun dengan gaji per bulan USD 1.500. "Gajinya sebetulnya kecil. Karena standar gaji web design di sana itu minimal USD 3.000. Tapi, berhubung cari kerja susah, ya saya ambil," terangnya.

Sambil bekerja, Andrew melanjutkan kuliah S-2 di Seattle University untuk jurusan Computer Science. Setelah lulus, Andrew pindah kerja dengan membangun portal musik, lyrics.com. Bosnya ketika itu warga keturunan Vietnam yang sudah menjadi warga negara Amerika Serikat.

Pria 30 tahun ini memutuskan pulang ke Indonesia pada 2008 untuk membesarkan Kaskus. "Sebenarnya saat itu kalau mau tinggal di Amerika sudah enak. Sudah punya pekerjaan. Walaupun gaji tidak besar, cukup untuk kredit rumah dan mobil," paparnya.

Setahun pertama di Indonesia, Andrew harus menerima kenyataan tidak menerima gaji setahun, meski dia berhak menerima gaji Rp 4 juta per bulan. Ini disebabkan Kaskus baru bisa mendapat pemasukan dari iklan pada awal 2009 atau setahun setelah resmi di-launching.

"Dulu sulit sekali mengajak klien beriklan di internet. Saya sampai selalu ikut orang marketing ke setiap klien yang kita temui," tuturnya.

Kini, Kaskus telah memiliki 35 karyawan. Andrew enggan membuka rahasia penghasilan iklan Kaskus. Namun, pada akhir 2008, rata-rata pendapatan iklan Kaskus sudah Rp 2-3 miliar per bulan.

"Dulu kendaraan operasional perusahaan itu angkutan umum. Sekarang sudah punya satu mobil, meski kantornya masih sewa," tutur Andrew lantas tertawa.

Dengan potensi besarnya, Kaskus telah lama menjadi lirikan investor asing. Raksasa Google dan Yahoo! dikabarkan telah menawar Kaskus senilai USD 50 juta (sekitar Rp 475 miliar). Tawaran itu ditampik mentah-mentah oleh Andrew. "Sebenarnya kalau ada yang berani membeli USD 60 juta saja, saya lepas," canda pria kelahiran 20 Juli 1979 ini.

Andrew tidak memungkiri tawaran yang datang nilainya sangat besar. Meski demikian, dia harus melihat visi dan misi perusahaan yang membelinya. "Kalau ternyata visi misinya beda, lebih baik tidak dijual," katanya.

Bagi Andrew, melepaskan Kaskus boleh jadi seperti melepaskan sebagian hidupnya. Selama 10 tahun tinggal di Amerika Serikat, pria yang terbilang tampan ini hanya bergaul dengan komputer dan internet, tanpa sempat pacaran. "Lagi pula Seattle itu lebih sering hujan, jadi untung bagi orang yang lebih suka di dalam ruangan seperti saya," katanya sambil terkekeh.

www.jawapos.com

Read more...

Koprol.com, Situs Pertemanan Buatan Asli Indonesia

0 comments
Halaman muka www.koprol.com




Koprol.com hampir serupa dengan Facebook.com. Kalau Facebook berfungsi untuk mencari teman-teman lama, Koprol membuat orang bertemu orang yang sama sekali tidak dikenal. Dia juga mampu menampilkan para friends yang kebetulan sedang berada di tempat sama dengan kita. Yang membanggakan, Koprol adalah situs pertemanan made in Indonesia!

Karena situs itu terus berkembang pesat, Yahoo! sampai kepincut membelinya pada 25 Mei lalu. Sejak dibeli Yahoo!, Koprol langsung koprol alias menggelinding kencang. Yahoo! membuat perusahaan internet yang awalnya hanya iseng-iseng itu melesat. Mulai memperbesar server, mendesain tampilan lebih eye catching, hingga membuat sistem teknologinya lebih aman.

''Sejak dibeli Yahoo!, perkembangan Koprol pesat banget. Saya sampai shock,'' kata salah seorang pendiri Koprol, Satya Witoelar, saat ditemui di rumahnya, kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, kemarin (27/6).

Perkembangan yang paling kentara adalah jumlah user. Pengakses Koprol yang tadinya hanya kisaran 75 ribu orang naik tajam menjadi 100 ribu lebih. Itu hanya dalam hitungan minggu. Lantas, berapa jumlah total user-nya sekarang?

''Ah, itu rahasia. Setelah dibeli Yahoo!, memang banyak hal internal yang dulu bisa disampaikan sekarang nggak boleh. Itu bagian dari rahasia perusahaan,'' kata Satya lantas terkekeh.

Saking banyaknya user, personel Koprol yang cuma belasan orang itu sampai kewalahan. Mereka kini merekrut tenaga baru khusus mengurusi penambahan kapasitas. ''Proses rekrutmennya sudah sampai tahap wawancara. Bulan depan orang-orang baru ini mulai bekerja,'' jelas suami Sari Wardani itu.

Satya mengakui, Koprol mulai beradaptasi menjadi perusahaan yang lebih ''serius'' setelah dibeli Yahoo!. Mulai pembukuan, sistem kerja, hingga pembagian tupoksi alias tugas pokok dan fungsi. Mereka juga dikenalkan dengan sistem kerja perusahaan online. Yakni, mengadakan rapat-rapat rutin secara maya. Mereka membicarakan target perusahaan bersama pimpinan Yahoo! di Amerika, Yahoo! Indonesia, dan sejumlah karyawan melalui fasilitas online conference.

Satya pernah sampai melongo ketika sejumlah pimpinan Yahoo! bertandang ke kantor Koprol di kawasan Jakarta Selatan. Ternyata, ada beberapa pimpinan Yahoo! pusat di Amerika yang baru kali pertama bertemu langsung pimpinan lain. Sebab, umumnya pertemuan dilakukan secara maya selama bertahun-tahun. ''Saya sampai geleng-geleng kepala,'' ujar putra pertama ahli komunikasi politik Wimar Witoelar itu.

Menurut Satya, Koprol dianggap Yahoo! sebagai situs yang benar-benar memahami Indonesia. Karena itu, setelah diakuisisi, Yahoo! tak pernah cawe-cawe mengusik konten Koprol. Yahoo! juga tak pernah aktif mempromosikan atau mengundang orang-orang dalam jaringannya untuk hijrah ramai-ramai ke Koprol. Sebab, popularitas Koprol terus menanjak dengan sendirinya setelah kabar akuisisi perusahaan itu oleh Yahoo!. ''Sampai-sampai, Yahoo! yang tadinya sempat membuka informasi tentang Koprol melalui semacam pers rilis menarik kembali,'' kata ayah Kirana Witoelar, 3, itu.

Satya membangun Koprol sekadar iseng. Lelaki 35 tahun itu sejatinya sarjana arsitektur lulusan Universitas Parahyangan, Bandung, angkatan 1999. Namun, hobi desain web membuatnya ketagihan social networking. ''Sampai akhirnya saya bersama teman-teman tertarik bikin proyek sampingan. Kami membuat situs pertemanan. Eh, ternyata proyek sampingan ini malah jadi kerjaan utama. He he he,'' ujarnya bangga.

www.jawapos.com
Read more...
Friday 11 June 2010

Bagaimana Mesin Propaganda Israel Membentuk Opini Dunia? (3-habis)

0 comments
 
Gambar yang disebar militer Israel untuk membangun opini sesat
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Lalu bagaimana mesin propaganda Israel bekerja dalam pembantaian relawan di Kapal Mavi Marmara? Sebuah artikel menarik ditulis Antony Lerman di situs guardian.co.uk edisi 4 Juni 2010. Di situ dia menceritakan bahwa sesaat sebelum penyerangan terjadi, Israel telah memutus semua jenis komunikasi dari kapal yang ikut konvoi ke pihak lain.

Pemutusan alur komunikasi ini dilakukan Israel atas kesadaran yang tinggi akan pentingnya peran informasi dalam membentuk citra di dunia internasional. Dengan pemutusan itu, maka dunia tidak bisa menyaksikan secara jelas apa yang sesungguhnya terjadi saat itu. Kesaksian para relawan yang diungkapkan secara lisan, tidaklah bisa mewakili kondisi yang sesungguhnya secara tepat.

"Gambar-gambar yang disiarkan Al Jazeera, IHH, maupun sumber lain sesaat sebelum penyerangan, tidak begitu jelas," tulis Lerman dalam artikel itu. Dalam gambar itu hanya terlihat orang terluka, helikopter, dan pasukan yang sedang menembak. Gambar-gambar itu tidak bisa secara detil menghadirikan kepada publik, kondisi yang sebenarnya terjadi.

Saat komunikasi dari kapal terputus, Israel kemudian menyebarkan berbagai gambar yang diperolehnya saat peristiwa tersebut terjadi. Tentu saja, gambar itu sudah mengalami proses editing yang harus menguntungkan pihak Israel. Kemudian militer Israel menayangkan gambar-gambar manipulatif itu di situs Youtube.

Video di situs tersebut menggambarkan pasukan Israel yang terjadi dari helikopter dan dihadang oleh para relawan di geladak kapal. Kemudian di video itu diberi keterangan-keterangan yang menempatkan tentara Israel sebagai 'korban'. Misanya dalam video itu tertulis, kalimat 'para aktivis memukuli tentara Israel dengan besi'.

Sama sekali di situ tidak dijelaskan bagaimana tentara Israel secara membabi buta menembaki para relawan. Kekejaman Israel terhadap para relawan ditutup rapat dan diputarbalikkanya sedemikian rupa agar relawan menjadi terlihat sadis.

Sialnya, video yang dirilis militer Israel ini hingga Selasa petang sudah diklik hampir 2 juta kali. Betapa banyak warga dunia yang menyaksikan video manipulatif itu. Video-video lain yang terkait dengan Mavi Marmara, belum ada yang diklik sebanyak itu.

Lagi-lagi agenda Israel untuk memainkan propaganda pun berjalan saat relawan diturunkan di Ashdod dan dipenjara. Mereka hanya diberikan akses komunikasi secara terbatas. Perangkat perekam yang dibawa para relawan maupun wartawan pun disita militer Israel. Dengan demikian, tidak ada lagi gambar versi relawan yang bisa disiarkan kepada publik.

Kemudian Israel pada kesempatan itu juga merilis gambar saat para relawan yang terluka diangkut ke helikopter untuk dirawat. Lewat gambar ini, Israel seolah-olah ingin menampilkan wajah kemanusiaannya.

Adakah semua cara itu membawa hasil? Meski dijalankan penuh rencana, ternyata propaganda itu tidak berhasil menjadikan citra Israel di mata dunia menjadi positif. Setelah kejadian itu, unjuk rasa mengutuk Israel berlangsung di berbagai belahan penjuru dunia. Sayangnya, kekuatan unjuk rasa itu belum juga berhasil menjadikan Israel mengakhiri blokade Gaza. warga Gaza masih terus berteman dengan derita yang berkepanjangan. (habis)
Read more...

Bagaimana Mesin Propaganda Israel Membentuk Opini Dunia? (2)

0 comments

Edward Said

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dalam artikel berjudul Propaganda and War itu, Edward Said juga mengungkapkan bahwa dengan dana tersebut, Israel membayai perjalanan gratis bagi para jurnalis dari seluruh dunia. Dengan kemampuan teknologinya, Israel mampu mengidentifikasi secara personal masing-masing jurnalis yang hendak diundang dalam kunjungan itu. Mereka mampu menuliskan nama jurnalis dengan ejaan yang tepat, alamat email, bahkan nomor kontak jurnalis yang bersangkutan.

Tak hanya jurnalis, Israel juga sanggup membiayai kunjungan para anggota parlemen, pengamat, juga para feminis ke wilayahnya. Dengan dana yang dimiliki, menurut Edward Said, Israel bahkan juga membiayai kampanye pemilu untuk membentuk opini yang mereka inginkan. Sebagai negara besar, Amerika menjadi sasaran utama dalam melancarkan propaganda.

Hasil dari propaganda Israel terhadap masyarakat Palestina itu diungkapkan Edward Said dengan mengutip jajak pendapat yang dilakukan Komite Antidiskriminasi Arab-Amerika. Dari jajak pendapat itu terungkap bahwa mayoritas responden menganggap Israel sebagai panglima demokrasi. Namun demikian, 73 persen dari responden menyetujui adanya negara Palestina.

Satu hal yang dinilai Edward Said mengherankan adalah jawaban mayoritas responden saat ditanya soal persepsi mereka terhadap Palestina. Mereka tetap memberikan citra negatif terhadap Palestina. Kebanyakan responden menganggap Palestina sebagai pihak yang agresif, tidak mau kompromi, dan musuh mereka. Mayoritas responden juga percaya bahwa Palestina sebagai pihak yang mengganggu perdamaian.

Holocaust dan 'kesulitan' yang kini dihadapi Israel menjadi pesan yang sangat dominan dalam proses propaganda. Tidak hanya melalui berita di media massa, isu holocaust juga terus dipelihara melalui museum dan monumen yang dijadikan simbol penderitaan warga Yahudi. Bom bunuh diri maupun ledakan roket di permukiman warga Yahudi juga terus dieksploitasi untuk menunjukkan bahwa warga Israel sedang berada dalam posisi menderita.

Paul Craig Roberts dalam artikelnya yang berjudul Jimmy Carter Spekas Thruth to Propaganda mencatat bahwa Israel telah berhasil mencuci otak warga Amerika lewat propagandanya. Menurut Paul,  sedikitnya 90 persen warga Amerika yang mengamati konflik di Palestina mendapatkan sumber informasi dari jalur propaganda Israel. Dari data ini dia menyimpulkan bahwa Israel sudah berhasil mengontrol arus informasi. Kekuatan lobi pun sudah berhasil menjadikan setiap pihak yang mengritik Israel sebagai kalangan yang antisemit yang hendak menghadirkan holocaust kedua. (bersambung)
Read more...

Bagaimana Mesin Propaganda Israel Membentuk Opini Dunia? (1)

0 comments
Gambar yang disebar Militer Israel untuk membentuk opini bahwa relawan di Kapal Mavi Marmara telah menyiapkan penyerangan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Seperti halnya konflik di wilayah lain, konflik Israel-Palestina juga tidak lepas dari propaganda. Kedua pihak yang terlibat konflik memanfaatkan informasi dan media massa untuk mencapai tujuan masing-masing. Lewat upaya tersebut mereka menghendaki adanya dukungan terhadap penyerangan yang mereka lakukan. Ini dibuktikan dengan ditetapkannya juru bicara dari masing-masing pihak yang berkonflik untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat luas.

Dari sisi Palestina, baik organisasi pembebasan Palestina, PLO, maupun Hamas berupaya semaksimal mungkin untuk mempengaruhi masyarakat bahwa pendudukan Israel tidak bisa dibenarkan. Lewat gerakannya, pendiri PLO terus berupaya menyampaikan informasi kepada masyarakat dunia untuk mendapatkan dukungan. Hal yang sama juga dilakukan para pemimpin Hamas untuk menunjukkan bahwa Israel tidak memiliki hak untuk menguasai Palestina.

Proganda yang dijalankan oleh pihak Palestina cenderung konvensional. Langkah yang mereka tempuh sangat mengandalkan kemampuan para pemimpin Palestina untuk menyampaikan informasi soal situasi yang dihadapinya. Selebihnya, mereka mengandalkan ketertarikan media massa untuk menayangkan gambar maupun informasi soal kesulitan yang dihadapi rakyat Palestina akibat penyerangan-penyerangan Israel. Ini terkait dengan posisi mereka yang sedang diserang. Para pemimpin Palestina, terutama dari kelompok Hamas, harus memperhatikan betul keselamatan dirinya yang selalu menjadi incaran pasukan Israel.

Selain faktor keamanan, kondisi tersebut juga terkait dengan keterbatasan sumber daya yang mereka miliki. Palestina tidak memiliki cukup banyak dana seperti Israel untuk mendesain dan menyebarkan informasi lewat media massa berpengaruh. Mereka juga tidak punya cukup kekuatan lobi untuk mempengaruhi opini masyarakat dunia, terutama warga negara maju.

Namun demikian, lewat informasi yang disampaikannya mampu mengundang simpati masyarakat dunia, terutama dari negara berpenduduk Islam. Tidak hanya dukungan moral, warga Muslim dari beberapa negara berpenduduk Islam seperti Indonesia, Malaysia, Iran, Turki, dan sebagainya, juga mengumpulkan sumbangan dana untuk mendukung Palestina. Donasi untuk Palestina juga mengalir dari masyarakat Muslim di negara-negara Barat.

Sebaliknya, Israel menempuh berbagai cara untuk melancarkan propaganda. Para pemimpin Israel tidak hanya mengandalkan kemampuannya dalam menyampaikan pesan, tapi juga ikut mempengaruhi para pengelola media massa untuk memberikan dukungan. Erward Said dalam artikel opini yang dimuat dalam buku kompilasi From Oslo to Iraq and Roadmap mengungkapkan bahwa Israel telah membelanjakan ratusan miliar dolar untuk membiayai penyampaian informasi ke dunia luar. (bersambung)
Read more...
Friday 14 May 2010

Dzikir dan Doa Sebelum Tidur

0 comments
Sebelum tidur, kita disunnahkan untuk berdzikir dan berdoa. Rasulullah SAW mencontohkan bagaimana caranya melaksanakan sunnah tersebut. Di antaranya, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits di bawah ini:

“Rapatkan kedua telapak tangan, kemudian ditiup dan dibacakan surat Al-Ikhlash (Qul huwallaahu ahad), surat Al-Falaq (Qul a’uudzi bi rabbil-falaq), dan surat An-Naas (Qul a’uudzu bi rabbin-naas). Lalu, dengan kedua telapak tangan itu, bagian tubuh yang dapat dijangkau diusap. Mulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan.” (HR. Bukhari, Muslim, Malik, Abu Daud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan An-Nasa’i) [3x]

Setelah itu baca ayat Kursi (Al-Baqarah: 255) (HR. Bukhari)

Lalu baca surat Al-Baqarah ayat 285-286 (HR. Bukhari & Muslim)

Terakhir, baca doa sebelum tidur: “Bismika Allaahumma amuut wa ahyaa”. (Dengan namaMu, Ya Allah, aku mati dan hidup) (HR. Bukhari & Muslim)

Read more...
Saturday 24 April 2010

Menghidupkan Pesona Benteng Mayangan

0 comments

OLEH: IKHSAN MAHMUDI

DI PANTAI  Mayangan, Kota Probolinggo tepat menghadap ke laut terdapat sebuah  benteng lama. Benteng yang letaknya segaris lurus, sekitar 1 km di sebelah selatan pelabuhan Tanjung Tembaga itu menyimpan sejarah. Tapi sayang kondisinya hancur.
Kesan horor langsung menyergap siapa pun yang mengunjungi benteng yang berbatasan dengan kantor Camat Mayangan itu. Fondasi benteng berupa batu kali sebagian sudah terburai. Demikian juga tembok batu bata tebal yang membentuk benteng segi empat itu, ambrol di sana-sini.
Benteng itu juga dilengkapi menara pengintai yang menghadap ke laut. Bangunan menara pengintai itu kini sudah difungsikan sebagai tempat tinggal warga.
Benteng yang bentuknya mirip gudang lapuk itu di dalamnya juga dilengkapi bunker. Namun lubang bunker yang kini sudah tertutup tanah itu diduga dulu tersambung hingga ke bibir pelabuhan Tanjung Tembaga di sisi barat.

Pada pintu gerbang benteng dari kayu tertera tulisan ”Selain Karyawan Dilarang Masuk”. Sejak beberapa tahun lalu, benteng itu memang ditempati warga untuk tempat pembuatan bubu (penangkap ikan) dari kawat. ”Sudah lama disewa pengusaha perikanan, malah sudah dilengkapi meteran listrik,” ujar Agus, warga Mayangan, Jumat (23/4).
Rencana Pemkot bakal memugar situs benteng pun belum diketahui sebagian warga Mayangan. Bahkan, Peltu (Purn) Maryono, yang rumahnya berhimpitan dengan tembok benteng mengaku, belum tahu rencana Pemkot.

”Oh, mau dipugar sama Pemkot, saya malah belum tahu,” ujarnya ketika diberi tahu rencana Pemkot. Dikatakan, sebanyak 75 kepala keluarga (KK) yang menempati situs benteng berharap tidak digusur terkait pemugaran dan penataan benteng.
Maryono, yang purna tugas dari Batalyon 527 Lumajang mengaku, menempati rumah di situs benteng sejak 1985 silam. Ditanya soal status tanah yang ditempati ia mengatakan, ”Kalau tidak salah ini tanah negara eigendom.”
Sepengetahuan Maryono, kawasan situs benteng dikuasai PT Kereta Api, Kodam V/Brawijaya, dan Pemkot Probolinggo. ”Kami pernah menerima surat ederan dari Aslog Kodam melalui Kodim 0820 Probolinggo terkait status tanah yang kami tempati,” ujarnya.

Dikepung Permukiman
Niat Pemkot Probolinggo ”menghidupkan” kembali benteng peninggalan Belanda itu bisa terganjal status tanah di kawasan tersebut. Juga kendala sosial karena situs benteng di utara Stasiun KA juga sudah dipenuhi sebanyak 75 rumah penduduk.
Setelah menggelindingkan Perda tentang cagar budaya, Pemkot Probolinggo mulai menginventarisasi bangunan bersejarah. Di antara kriteria bangunan cagar budaya, usianya minimal 50 tahun.
Kepala Bappeda Kota Probolinggo, Ir Budi Krisyanto MSi mengatakan, revitalisasi situs benteng mendesak dilakukan. ”Selain untuk menghidupkan bangunan cagar budaya, sekaligus penataan lingkungan,” ujarnya.
Budi Kris -panggilan akrab Budi Krisyanto menambahkan, selama ini Kota Probolinggo  mempunyai banyak bangunan cagar budaya. Di antaranya, Stasiun KA, Gereja Merah (Gereja Bethel Indonesia), Makodim 0821, dan sejumlah rumah peninggalan Belanda.
Sebagian bangunan cagar budaya itu tidak terurus termasuk situs benteng di Mayangan. ”Eman (disayangkan, Red.) kalau benteng itu sampai musnah padahal bernilai sejarah,” ujarnya.
Selain memugar bangunan benteng, kawasan sekitar benteng juga bakal ditata. ”Biar warga luar daerah yang kebetulan mampir di Probolinggo bisa menengok bangunan cagar budaya yang terletak di sebelah utara Stasiun KA itu,” ujar Budi Kris.
Disinggung soal status tanah, kata Budi Kris, Pemkot mengaku, akan berkoordinasi dengan Kodim 0821 dan PT Kereta Api. ”Kami hanya merevitalisasi benteng dan sekitarnya, soal status tanah nanti bisa dibicarakan,” ujarnya.
Sementara itu Dandim 0821, Letkol Arh. Budhi Rianto dihubungi terpisah mempersilakan kalau Pemkot hendak menata situs benteng. “Itu tanah negara, Kodim hanya diminta mengawasi karena dulu merupakan daerah okupansi,” ujarnya.

Read more...

Kertas Leces Lirik Jerami

0 comments
Probolinggo - Setelah masuk kategori salah satu dari delapan perusahaan BUMN yang tiga tahun berturut-turut merugi, PT Kertas Leces (PTKL), Kab. Probolinggo berbenah. Terganjal mahalnya serat kayu (wood pulp), pabrik yang didirikan pada 1939 itu melirik bahan baku jerami, ampas tebu, batang jagung, dan limbah kayu.

“Terus terang kami kelimpungan karena harga wood pulp sejak beberapa minggu lalu naik menjadi 830 dolar AS (sekitar Rp 7,47 juta)  padahal sebelumnya hanya 350 sampai 400 dolar (sekitar Rp 3,6 juta) per metrik ton,” ujar Sekretaris Perusahaan (Sekper) PTKL,  Prof. Dr Ir R Abdul Haris MM ditemui usai upacara Hari Kartini di Lapangan Leces, Rabu (21/4) siang.

Haris yang juga guru besar di Universitas Panca Marga (UPM) Probolinggo itu menambahkan, selain mahal, serat kayu juga mulai langka. Hal itu terkait eco-labelling yang digelindingkan negara-negara maju terkait gencarnya pembabatan hutan lestari untuk wood pulp.

Setelah serat kayu mahal, pabrik kertas tertua di Indonesia setelah PT Kertas Padalarang, Jabar itu melirik bahan non-wood pulp. “Sejak beberapa hari ini kami berhasil mengumpulkan sekitar 500 ton batang padi atau jerami dari petani di sekitar pabrik,” ujar Haris.


Selama ini, jerami juga batang jagung (tebon) biasa dibuang atau dibakar pasca panen. “Kami siap membeli jerami petani yang kadar airnya 50% dengan harga Rp 155 per kilogram. Semakin kering semakin mahal,” ujarnya.

Beberapa kelompok tani, kepala desa, hingga pesantren di Probolinggo pun mengaku siap memasok jerami dan batang jagung ke PTKL.  Selama ini PTKL lebih banyak ”memakan” ampas tebu (bagase). Setiap hari pabrik dengan 2.200 karyawan itu menyerap sekitar 1.000 ton bagase ditambah bahan baku kertas koran bekas. Sedangkan produksinya berupa 500 ton kertas per hari.

PTKL juga berburu sisa (limbah) kayu hingga Lumajang. “Di Senduro, Lumajang potensi sebetan (sisa) kayu di sejumlah penggergajian mencapai 400 ton per hari. Yang sudah dipasok ke PTKL 200 ton dari total kebutuhan 600 ton,” ujar Haris.

Soal bahan baku berupa jerami dan batang jagung, PTKL bisa mengandalkan areal padi (sawah) 47.000 hektare dan areal jagung 63.000 hektare di Probolinggo.

Batubara Kalimantan
Selain bahan baku, kata Haris, komponen terbesar biaya produksi digelayuti mahalnya gas alam sebagai bahan bakar. Dikatakan PTKL pun harus melakukan konversi (perubahan) gas alam ke batubara.

Sebagai perbandingan betapa mahalnya gas alam untuk proses produksi, diperlukan 160 dolar AS per ton kertas. Sementara dengan batubara perlu 80 dolar AS.

Akhirnya pada momen “keramat” pukul 10, tanggal 10, bulan 10 (Oktober), 2009 lalu proyek pembangunan boiler batubara dimulai. Dananya disokong pemerintah (pusat) senilai Rp 175 miliar melalui penyertaan modal negara pada 2007.

Boiler batubara ini diharapkan beroperasi mulai pukul 10, tanggal 10, bulan 10, tahun 2010. “Bukan perkara gila angka keramat 10, tetapi biar mudah diingat,” ujar Haris.

PTKL juga bakal mendatangkan batubara dari Kalimantan melalui pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo. “Kebetulan dermaga Tanjung Tembaga yang baru dioperasikan awal April lalu kedalamnnya 6 meter sehingga bisa didarati kapal pengangkut batubara hingga 8.000 ton,” ujarnya.

Dikatakan, kelak boiler PTKL membutuhkan 600 ton batubara/hari. Pihak Administrator Pelabuhan (Adpel) Probolinggo, Wiliyanto juga mempersilakan PTKL menyewa lahan terbuka (open storage) untuk penumpukan batubara di kawasan pelabuhan. “Dari pelabuhan, batubara itu bakal kami angkut dengan dump truk menuju Leces yang hanya berjarak sekitar 15 kilometer,” ujarnya. isa

surabayapost.co.id
Read more...

Program Siap Kerja Jadi Favorit

0 comments
Probolinggo - Ujian Nasional (UN) untuk siswa SMA telah usai. Meski pengumuman kelulusan belum keluar, sejumlah perguruan tinggi (PT) sudah berlomba-lomba menjaring siswa yang sudah melepas seragam abu-abunya itu.

Tak hanya perguruan tinggi negeri (PTN) yang berebut mahasiswa baru melalui berbagai jalur pendaftaran, mulai dari beragam program PMDK (Penelusuran Minat dan Kemampuan) sampai SNMPTN (seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri) hingga PMDK lagi pasca-SNMPTN. Perguruan tinggi swasta (PTS) pun bersaing menyedot pendaftar melalui beberapa gelombang, sebelum dan sesudah pelaksanaan SNMPTN.

Hingar-bingar pendaftaran mahasiswa baru tak hanya terjadi di PTN di Surabaya seperti Unair, ITS, dan Unesa yang sudah membuka pendaftaran melalui jalur PMDK, serta beberapa PTS di Surabaya yang sudah banjir pendaftar meski SNMPTN belum tergelar. Kesibukan dalam menerima pendaftaran mahasiswa baru juga terjadi di kota-kota kecil, bahkan kota-kota kecil yang tak punya PTN seperti Gresik, Madiun, dan Probolinggo.

Dampak dari ketidaklulusan ribuan siswa di SNMPTN memang berimbas pada ramainya pendaftaran di PTS pasca pengumuman hasil SNMPTN. Namun, PTS tak melulu menampung siswa yang tak lulus UNMPTN. Pasalnya, rata-rata PTS menawarkan program yang menjanjikan lulusannya bisa langsung mendapat pekerjaan. Inilah yang menjadi salah satu alasan bagi lulusan SMA untuk langsung mendaftar ke PTS di kotanya, selain ada yang karena tidak lulus SNMPTN.

Dua PTS yang terbilang terbesar di Gresik, Akademi Analisis Kesehatan (AAK) Ungres dan Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), misalnya, memiliki cara agar lulusannya tidak lama-lama menjadi pengangguran. Mereka tak hanya mengandalkan kualitas dan fasilitas, tapi juga jaringan alumni. Dengan strategi inilah, sejumlah jurusan menjadi favorit para pendaftar.

“AAK diminati banyak lulusan SMA karena memiliki alat praktik dan laboratorium lengkap, yang juga dipakai tempat praktik oleh mahasiswa dari akademi lain,” kata Prof. Dr. Drs. H Sukiyat SH MSi, Rektor Ungres. "Kendati demikian, kami hanya menerima 50 mahasiswa saja. Ini dilakukan demi mencetak lulusan yang berkualitas, bukan pengangguran,” lanjutnya.

Sedangkan di UMG, yang menjadi favorit adalah Fakultas Teknik (FT). Di fakultas ini, UMG mengandalkan jaringan alumni yang telah bekerja pada level manajer di sejumlah industri di Gresik. “Jaringan inilah yang dimanfaatkan UMG untuk memperlebar kesempatan kerja bagi lulusan FT UMG,” kata Eko Budi Laksono, Pembantu Rektor I UMG.

Di Madiun, dari sekitar 12 PTS, yang terbilang paling favorit adalah IKIP PGRI. PTS lain di Kota Brem ini antara lain Universitas Merdeka, Universitas Katolik Widya Mandala, Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Muhammadiyah, Universitas Islam Indonesia (UII) Madiun, Politeknik Madiun, Akademi Kebidanan STISIP Muhammadiyah, Akademi Bakti Husada Mulia, Akademi Keperawatan dr Soedono, Akademi Manajemen Koperasi Tantular, Akademi Sekretaris Widya Mandala, serta Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Widya Yuwana.

Tak bisa dipungkiri, kesejahteraan guru yang terus membaik selama beberapa tahun terakhir ini berdampak pada meningkatnya jumlah pendaftar di perguruan tinggi yang mencetak guru, baik SD, SMP maupun SMA/SMK. Dalam hal ini tentu saja adalah IKIP PGRI, yang terus kebanjiran calon mahasiswa dari dalam maupun luar Madiun, seperti dari Ponorogo, Magetan, Ngawi, Pacitan, bahkan ada beberapa mahasiswa asal Papua dan Kalimantan.

Di Probolinggo, keberadaan PT juga tersebar merata mulai di ujung timur Kab. Probolinggo ada Sekolah Tinggi Teknik (STT) Nurul Jadid dan Institut Agama Islam Nurul Jadid (IAINJ) Paiton. Sedikit ke barat di kawasan ibukota Kab. Probolinggo (Kraksaan) ada Universitas Zainul Hasan (Unzah) Genggong.

Di tapal batas kabupaten dan kota berdiri Universitas Panca Marga (UPM) tepatnya di Desa Pabean, Kec. Dringu, Kab. Probolinggo. Sementara itu di kawasan pabrik Kertas Leces, berdiri Akademi Managemen Ilmu Komputer (AMIK) Taruna Dra Zulaeha. Sedangkan di Kota Probolinggo ada Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bayuangga dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Muhammadiyah.

Dari sekian PT, UPM termasuk yang terbesar dari segi jumlah mahasiswa. Kalau di PT lain jumlah mahasiswanya dalam kisaran ratusan, UPM menaungi sekitar 3.000 mahasiswa. Dari segi fakultas dan program pendidikan (prodi), UPM juga paling lengkap.  ”Kami punya 7 fakultas dan 10 prodi,” ujar Pembantu Rektor I UPM, Pudji Agustin.

www.surabayapost.co.id 
Read more...
Monday 1 March 2010

Umar bin Abdul Aziz Menolak Kendaraan Khusus Kekhalifahan

0 comments
Umar bin Abdul Aziz bin Marwan lahir di Hulwan, sebuah desa di Mesir, tahun 61 H saat ayahnya menjadi gubernur di daerah itu. Ibunya, Ummu ‘Ashim, putri ‘Ashim bin Umar bin Khaththab. Jadi, Umar bin Abdul Aziz adalah cicit Umar bin Khaththab dari garis ibu.

Umar bin Abdul Aziz dibesarkan di lingkungan istana. Keluarganya, seperti keluarga raja-raja Dinasti Umayyah lainnya, memiliki kekayaan berimpah yang berasal dari tunjangan yang diberikan raja kepada keluarga dekatnya. Perkebunan miliknya menghasilkan 50.000 dinar per tahun.

Meski demikian, orangtuanya tak tidak lupa memberi pendidikan agama. Sejak kecil Umar sudah hafal Al-Qur’an. Ayahandanya mengirim Umar ke Madinah untuk berguru kepada Ubaidillah bin Abdullah. Inilah salah satu titik balik dalam hidup Umar bin Abdul Aziz. Ia kini dikenal sebagai orang saleh dan meninggalkan gaya hidup suka berfoya-foya. Bahkan, Zaid bin Aslam berkata, “Saya tidak pernah melakukan shalat di belakang seorang imam pun yang hampir sama shalatnya dengan shalat Rasulullah saw. daripada anak muda ini, yaitu Umar bin Abdul Aziz. Dia sempurna dalam melakukan ruku’ dan sujud, serta meringankan saat berdiri dan duduk.” (Zaid bin Aslam dari Anas).


Madinah bukan hanya membuat Umar bin Abdul Aziz saleh, tapi juga memberi perspektif tentang prinsip-prinsip dasar peradaban Islam di masa Rasulullah saw. dan Khulafaur Rasyidin. Umar memiliki pandangan yang berbeda dengan Bani Umayyah tentang sistem kekhalifahan yang diwariskan secara turun temurun.

Ketika ayahandanya meninggal, Khalifah Abdul Malik bin Marwan meminta Umar bin Abdul Aziz datang ke Damaskus untuk dinikahkan dengan anaknya, Fathimah.

Abdul Malik wafat dan kekhalifahan diwariskan kepada Al-Walid bin Abdul Malik. Di tahun 86 H, Khalifah baru mengangkat Umar bin Abdul Aziz menjadi Gubernur Madinah. Namun, pada tahun 93 H Khalifah Al-Walid memberhentikannya karena kebijakan Umar tidak sejalan dengan kebijakannya.

Al-Walid juga berusaha mencopot kedudukan saudaranya, Sulaiman bin Abdul Malik, dari posisi Putra Mahkota. Ia ingin anaknya yang menjadi Putra Mahkota. Para pembesar dan pejabat negara menyetujui langkah Al-Walid. Tapi, Umar bin Abdul Aziz menolak.”Di leher kami ada bai’at,” kata Umar diulang-ulang di berbagai forum dan kesempatan. Akhirnya, Al-Walid memenjarakannya di ruang sempit dengan jendela tertutup.

Setelah dikurung tiga hari, ia dibebaskan dalam kondisi memprihatikan. Mengetahui kondisi itu, Sulaiman bin Abdul Malik berkata, ”Dia adalah pengganti setelah saya.”

Di tahun 99 H, ketika berusia 37 tahun, Umar bin Abdul Aziz diangkat sebagai Khalifah berdasarkan surat wasiat Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik. Saat diumumkan sebagai pengganti Sulaiman bin Abdul Malik, Umar berkata, ”Demi Allah, sesungguhnya saya tidak pernah memohon perkara ini kepada Allah satu kali pun.”

Karena itu, di hadapan rakyat sesaat setelah dibaiat ia berkata, ”Saudara-saudara sekalian, saat ini saya batalkan pembaiatan yang saudara-saudara berikan kepada saya, dan pilihlah sendiri Khalifah yang kalian inginkan selain saya.” Umar ingin mengembalikan cara pemilihan kekhilafahan seperti yang diajarkan Nabi, bukan diwariskan secara turun-temurun. Tapi, rakyat tetap pada keputusannya: membaiat Umar bin Abdul Aziz.

Setelah menjadi Khalifah, Umar bin Abdul Aziz melakukan gebrakan yang tidak biasa dilakukan arja-raja Dinasti Umayyah sebelumnya.

Para petugas protokoler kekhalifahan terkejut luar biasa. Umar menolak kendaraan dinas. Ia memilih menggunakan binatang tunggangan miliknya sendiri. Al-Hakam bin Umar mengisahkan, ”Saya menyaksikan para pengawal datang dengan kendaraan khusus kekhalifahan kepada Umar bin Abdul Aziz sesaat dia diangkat menjadi Khalifah. Waktu itu Umar berkata, ’Bawa kendaraan itu ke pasar dan juallah, lalu hasil penjualan itu simpan di Baitul Maal. Saya cukup naik kendaran ini saja (hewan tunggangan).’”

’Atha al-Khurasani berkata, ”Umar bin Abdul Aziz memerintahkan pelayannya untuk memanaskan air untuknya. Lalu pelayannya memanaskan air di dapur umum. Kemudian Umar bin Abdul Aziz menyuruh pelayannya untuk membayar setiap satu batang kayu bakar dengan satu dirham.”

’Amir bin Muhajir menceritakan bahwa Umar bin Abdul Aziz akan menyalakan lampu milik umum jika pekerjaannya berhubungan dengan kepentingan kaum Muslimin. Ketika urusan kaum Muslimin selesai, maka dia akan memadamkannya dan segera menyalakan lampu miliknya sendiri.

Yunus bin Abi Syaib berkata, ”Sebelum menjadi Khalifah tali celananya masuk ke dalam perutnya yang besar. Namun, ketika dia menjadi Khalifah, dia sangat kurus. Bahkan jika saya menghitung jumlah tulang rusuknya tanpa menyentuhnya, pasti saya bisa menghitungnya.”

Abu Ja’far al-Manshur pernah bertanya kepada Abdul Aziz tentang kekayaan Umar bin Abdul Aziz, ”Berapa kekayaan ayahmu saat mulai menjabat sebagai Khalifah?” Abdul Aziz menjawab, ”Empat puluh ribu dinar.” Ja’far bertanya lagi, ”Lalu berapa kekayaan ayahmu saat meninggal dunia?” Jawab Abdul Aziz, ”Empat ratus dinar. Itu pun kalau belum berkurang.”

Bahkan suatu ketika Maslamah bin Abdul Malik menjenguk Umar bin Abdul Aziz yang sedang sakit. Maslamah melihat pakaian Umar sangat kotor. Ia berkata kepada istri Umar, ”Tidakkah engkau cuci bajunya?” Fathimah menjawab, ”Demi Allah, dia tidak memiliki pakaian lain selain yang ia pakai.”

Ketika shalat Jum’at di masjid salah seorang jamaah bertanya, ”Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya Allah telah mengaruniakan kepadamu kenikmatan. Mengapa tak mau kau pergunakan walau sekedar berpakaian bagus?” Umar bin Abdul Aziz berkata, ”Sesungguhnya berlaku sederhana yang paling baik adalah pada saat kita kaya dan sebaik-baik pengampunan adalah saat kita berada pada posisi kuat.”

Seorang pelayan Umar, Abu Umayyah al-Khashy berkata, ”Saya datang menemui istri Umar dan dia memberiku makan siang dengan kacang adas. Saya katakan kepadanya, ’Apakah setiap hari tuan makan dengan kacang adas?’” Fathimah menjawab, ”Wahai anakku, inilah makanan tuanmu, Amirul Mukminin.” ’Amr bin Muhajir berkata, ”Uang belanja Umar bin Abdul Aziz setiap harinya hanya dua dirham.”

Suatu saat Umar bin Abdul Aziz mengumpulkan Bani Marwan. Ia berkata, ”Sesungguhnya Rasulullah saw. memiliki tanah fadak, dan dari tanah itu dia memberikan nafkah kepada keluarga Bani Hasyim. Dan dari tanah itu pula Rasulullah saw. mengawinkan gadis-gadis di kalangan mereka. Suatu saat Fathimah memintanya untuk mengambil sebagian dari hasil tanah itu, tapi Rasulullah saw. menolaknya. Demikian pula yang dilakukan Abu Bakar r.a. dan Umar r.a. Kemudian harta itu diambil oleh Marwan dan kini menjadi milik Umar bin Abdul Aziz. Maka, saya memandang bahwa suatu perkara yang dilarang Rasulullah saw. melarangnya untuk Fathimah adalah bukan menjadi hakku. Saya menyatakan kesaksian di hadapan kalian semua, bahwa saya telah mengembalikan tanah tersebut sebagaimana pada zaman Rasulullah saw.” (riwayat Mughirah).

Wahib al-Wadud mengisahkan, suatu hari beberapa kerabat Umar bin Abdul Aziz dari Bani Marwan datang, tapi Umar tak bisa menemui mereka. Lalu mereka menampaikan pesan lewat Abdul Malik, ”Tolong katakan kepada ayahmu bahwa para Khalifah terdahulu selalu memberikan keistimewaan dan uang kepada kami, karena mereka tahu kedudukan kami. Sementara ayahmu kini telah menghapuskannya.”

Abdul Malik menemui ayahnya. Setelah kembali, Abdul Malik menyampaikan jawaban Umar bin Abdul Aziz kepada mereka, ”Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar, jika aku mendurhakai Tuhanku.” Umar mengutip ayat 15 surat Al-An’am.

Umar bin Abdul Aziz pun pernah memanggil istrinya, Fathimah binti Abdul Malik, yang memiliki banyak perhiasan pemberian ayahnya, Khalifah Abdul Malik. ”Wahai istriku, pilihlah olehmu, kamu kembalikan perhiasan-perhiasan ini ke Baitul Maal atau kamu izinkan saya meninggalkan kamu untuk selamanya. Aku tidak suka bila aku, kamu, dan perhiasan ini berada dalam satu rumah.” Fathimah menjawab, ”Saya memilih kamu daripada perhiasan-perhiasan ini.”

’Amr bin Muhajir meriwayatkan, suatu hari Umar bin Abdul Aziz ingin makan apel, kemudian salah seorang anggota keluarganya memberi apel yang diinginkan. Lalu Umar berkata, ”Alangkah harum aromanya. Wahai pelayan, kembalikan apel ini kepada si pemberi dan sampaikan salam saya kepadanya bahwa hadiah yang dikirim telah sampai.”

’Amr bin Muhajir mempertanyakan sikap Umar itu, ”Wahai Amirul Mukminin, orang yang memberi hadiah apel itu tak lain adalah sepupumu sendiri dan salah seorang yang masih memiliki hubungan kerabat yang sangat dekat denganmu. Bukankah Rasulullah saw. juga menerima hadiah yang diberikan orang lain kepadanya?”

Umar bin Abdul Aziz menjawab, ”Celaka kamu, sesungguhnya hadiah yang diberikan kepada Rasulullah saw. adalah benar-benar hadiah, sedangkan yang diberikan kepadaku ini adalah suap.”

Suatu ketika Abdul Malik, putra Umar, menemui ayahnya, dan berkata, ”Wahai Amirul Mukminin, jawaban apa yang engkau persiapkan di hadapan Allah swt. di hari Kiamat nanti, seandainya Allah menanyakan kepadamu, ’Mengapa engkau melihat bid’ah, tapi engkau tidak membasminya, dan engkau melihat Sunnah, tapi engkau tidak menghidupkannya di tengah-tengah masyarakat?’”

Umar menjawab, ”Semoga Allah swt. mencurahkan rahmat-Nya kepadamu dan semoga Allah memberimu ganjaran atas kebaikanmu. Wahai anakku, sesungguhnya kaummu melakukan perbuatan dalam agama ini sedikit demi sedikit. Jika aku melakukan pembasmian terhadap apa yang mereka lakukan, maka aku tidak merasa aman bahwa tindakanku itu akan menimbulkan bencana dan pertumpahan darah, serta mereka akan menghujatku. Demi Allah, hilangnya dunia bagiku jauh lebih ringan daripada munculnya pertumpahan darah yang disebabkan oleh tindakanku. Ataukah kamu tidak rela jika datang suatu masa, dimana ayahmu mampu membasmi bid’ah dan menghidupkan Sunnah?”

Pemerintahan Umar bin Abdul Aziz sangat memprioitaskan kesejahtera rakyat dan tegaknya keadilan. Fathimah binti Abdul Malik pernah menemukan suaminya sedang menangis di tempat biaya Umar melaksanakan shalat sunnah. Fathimah berusaha membesarkan hatinya. Umar bin Abdul Aziz berkata, ”Wahai Fathimah, sesungguhnya saya memikul beban umat Muhammad dari yang hitam hingga yang merah. Dan saya memikirkan persoalan orang-orang fakir dan kelaparan, orang-orang sakit dan tersia-siakan, orang-orang yang tak sanggup berpakaian dan orang yang tersisihkan, yang teraniaya dan terintimidasi, yang terasing dan tertawan dalam perbudakan, yang tua dan yang jompo, yang memiliki banyak kerabat, tapi hartanya sedikit, dan orang-orang yang serupa dengan itu di seluruh pelosok negeri. Saya tahu dan sadar bahwa Tuhanku kelak akan menanyakan hal ini di hari Kiamat. Saya khawatir saat itu saya tidak memiliki alasan yang kuat di hadapan Tuhanku. Itulah yang membuatku menangis.”

Malik bin Dinar berkata, ”Ketika Umar bin Abdul Aziz menjadi Khalifah, para penggembala domba dan kambing berkata, ”Siapa orang saleh yang kini menjadi Khalifah umat ini? Keadilannya telah mencegah serigala memakan domba-domba kami.”

Begitulah Umar bin Abdul Aziz, meski memerintah tidak sampai dua tahun, rakyatnya hidup sejahtera. Umar bin Usaid berkata, ”Demi Allah, Umar bin Abdul Aziz tidak meninggal dunia hingga seorang laki-laki datang kepada kami dengan sejumlah harta dalam jumlah besar dan berkata, ’Salurkan harta ini sesuai kehendakmu.’ Ternyata tak ada seorang pun yang berhak menerimanya. Sungguh Umar bin Abdul Aziz telah membuat manusia hidup berkecukupan.”

Read more...

Label

 
Wong Leces © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

Man Jadda Wajada. Siapa yang Bersungguh-sungguh Akan Berhasil