Halaman muka www.koprol.com
Koprol.com hampir serupa dengan Facebook.com. Kalau Facebook berfungsi untuk mencari teman-teman lama, Koprol membuat orang bertemu orang yang sama sekali tidak dikenal. Dia juga mampu menampilkan para friends yang kebetulan sedang berada di tempat sama dengan kita. Yang membanggakan, Koprol adalah situs pertemanan made in Indonesia!
Karena situs itu terus berkembang pesat, Yahoo! sampai kepincut membelinya pada 25 Mei lalu. Sejak dibeli Yahoo!, Koprol langsung koprol alias menggelinding kencang. Yahoo! membuat perusahaan internet yang awalnya hanya iseng-iseng itu melesat. Mulai memperbesar server, mendesain tampilan lebih eye catching, hingga membuat sistem teknologinya lebih aman.
''Sejak dibeli Yahoo!, perkembangan Koprol pesat banget. Saya sampai shock,'' kata salah seorang pendiri Koprol, Satya Witoelar, saat ditemui di rumahnya, kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, kemarin (27/6).
Perkembangan yang paling kentara adalah jumlah user. Pengakses Koprol yang tadinya hanya kisaran 75 ribu orang naik tajam menjadi 100 ribu lebih. Itu hanya dalam hitungan minggu. Lantas, berapa jumlah total user-nya sekarang?
''Ah, itu rahasia. Setelah dibeli Yahoo!, memang banyak hal internal yang dulu bisa disampaikan sekarang nggak boleh. Itu bagian dari rahasia perusahaan,'' kata Satya lantas terkekeh.
Saking banyaknya user, personel Koprol yang cuma belasan orang itu sampai kewalahan. Mereka kini merekrut tenaga baru khusus mengurusi penambahan kapasitas. ''Proses rekrutmennya sudah sampai tahap wawancara. Bulan depan orang-orang baru ini mulai bekerja,'' jelas suami Sari Wardani itu.
Satya mengakui, Koprol mulai beradaptasi menjadi perusahaan yang lebih ''serius'' setelah dibeli Yahoo!. Mulai pembukuan, sistem kerja, hingga pembagian tupoksi alias tugas pokok dan fungsi. Mereka juga dikenalkan dengan sistem kerja perusahaan online. Yakni, mengadakan rapat-rapat rutin secara maya. Mereka membicarakan target perusahaan bersama pimpinan Yahoo! di Amerika, Yahoo! Indonesia, dan sejumlah karyawan melalui fasilitas online conference.
Satya pernah sampai melongo ketika sejumlah pimpinan Yahoo! bertandang ke kantor Koprol di kawasan Jakarta Selatan. Ternyata, ada beberapa pimpinan Yahoo! pusat di Amerika yang baru kali pertama bertemu langsung pimpinan lain. Sebab, umumnya pertemuan dilakukan secara maya selama bertahun-tahun. ''Saya sampai geleng-geleng kepala,'' ujar putra pertama ahli komunikasi politik Wimar Witoelar itu.
Menurut Satya, Koprol dianggap Yahoo! sebagai situs yang benar-benar memahami Indonesia. Karena itu, setelah diakuisisi, Yahoo! tak pernah cawe-cawe mengusik konten Koprol. Yahoo! juga tak pernah aktif mempromosikan atau mengundang orang-orang dalam jaringannya untuk hijrah ramai-ramai ke Koprol. Sebab, popularitas Koprol terus menanjak dengan sendirinya setelah kabar akuisisi perusahaan itu oleh Yahoo!. ''Sampai-sampai, Yahoo! yang tadinya sempat membuka informasi tentang Koprol melalui semacam pers rilis menarik kembali,'' kata ayah Kirana Witoelar, 3, itu.
Satya membangun Koprol sekadar iseng. Lelaki 35 tahun itu sejatinya sarjana arsitektur lulusan Universitas Parahyangan, Bandung, angkatan 1999. Namun, hobi desain web membuatnya ketagihan social networking. ''Sampai akhirnya saya bersama teman-teman tertarik bikin proyek sampingan. Kami membuat situs pertemanan. Eh, ternyata proyek sampingan ini malah jadi kerjaan utama. He he he,'' ujarnya bangga.
www.jawapos.com