Jakarta - Konsumtifnya masyarakat Indonesia terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang selama ini banyak ditopang oleh konsumsi. Untuk itu, sudah sepatutnya masyarakat sadar akan pentingnya investasi, khususnya untuk jangka panjang.
Karena apabila uang yang dimiliki tak diinvestasikan, maka masyarakat akan konsumtif. Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen Legowo Kusumonegoro menuturkan, jika tidak melakukan investasi, masyarakat bakal kian konsumtif.
"Orang Indonesia harus disadarkan untuk mulai investasi. Kenapa tidak memanfaatkan pasar modal? Kita harus sisihkan uang untuk investasi jangka panjang," kata Legowo di Jakarta, Rabu (30/4).
Dia menyebutkan, jumlah penduduk Indonesia hampir mencapai 250 juta. Namun sayangnya, jumlah investor pasar modal domestik masih sangat minim.
"Dari 143 juta orang kelas menengah yang investasi di pasar modal cuma sekitar 500.000 orang," kata Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen di Jakarta, Rabu (30/4).
Legowo mengatakan mata dunia saat ini sedang tertuju kepada Indonesia, lantaran potensi pasar yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang melaju kencang. Sektor konsumsi domestik masih menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi.
"Sektor konsumsi kita, tidak melakukan apa-apa ekonomi bisa tumbuh 5,5 persen dari konsumsi. Negara-negara di Eropa maupun AS mau tumbuh 2,5 persen saja susahnya setengah mati. Investor asing senang melihat kita dan mau investasi, tapi kok investor di dalam negeri cuma 500.000?" jelasnya.
Tak hanya itu, Indonesia menurut Legowo memiliki bonus demografi yang menjadi dambaan banyak negara, dengan usia rata-rata penduduk Indonesia saat ini adalah 28 tahun.
"Kombinasi jumlah penduduk besar, ekonomi kencang, dan penduduk produktif menjadi alasan kenapa Indonesia menarik. Income rata-rata orang Indonesia antara Rp 3 juta sampai Rp 4 juta," ucap dia. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)