Tuesday 10 December 2013

Fenomena Negara Maju dengan Empat Musim

2 comments
“Penghargaan terhadap waktu merupakan mekanisme yang dapat menjelaskan hubungan antara iklim dengan kemajuan ekonomi bangsa-bangsa di dunia.” (Wardhana 2013)
–6 Des, 2013–
4 seasons
Hari ini dan esok, jalanan dan permukaan tanah di kota Dallas dipenuhi oleh es, bukan salju. Semua membeku diselimuti es termasuk pohon dan ranting. Praktis kantor dan sekolah ditutup, orang-orang berdiam diri di rumah.
Dari kejadian ini ada hal yang menggelitik saya. Kalau kita perhatikan ada fenomena unik mengenai persamaan negara-negara maju yaitu mereka memiliki 4 musim (subtropis) yaitu musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin. Tidak umum bagi negara tropis yang hanya punya dua musim (musim hujan dan musim kemarau) seperti Indonesia untuk duduk di deretan negara maju. Pengecualian adalah tetangga kita Singapura.
Beberapa ekonom menghubungkan proses sebab-akibat antara iklim dan kemajuan ekonomi melalui penyakit. Di negara tropis, penyakit mematikan sangat mudah menular, para investor menghindari tempat ini sehingga perkembangan ekonominya terhambat. Berbeda dengan negara subtropis yang lebih aman dalam konteks penyakit.
Ada juga ekonom yang mengaitkan antara iklim dan kemajuan ekonomi melalui penghargaan terhadap waktu. Di negara 4 musim, masyarakatnya sangat peduli dengan waktu. Kalau mereka tidak menghitung waktu, mereka bisa mati, misalnya karena kurang persiapan untuk musim dingin (tanaman mati, jalanan tidak dapat dilalui, dll). Sementara penduduk negara tropis sangat cuek dengan waktu karena sepanjang tahun dapat bekerja tanpa jeda cuaca.
Melihat perkembangan penanganan penyakit di negara tropis yang cukup progresif, saya melihat hipotesis pertama dapat diabaikan. Secara khusus dengan mengamati Indonesia, saya lebih cenderung pada hipotesis kedua. Penghargaan terhadap waktu merupakan mekanisme yang dapat menjelaskan hubungan antara iklim dengan kemajuan ekonomi bangsa-bangsa di dunia.
Di negara maju, waktu sangat dihargai. Jadwal kereta di Tokyo, Jepang bukan 5.30 atau 6.30 namun 5.07, 6.32. Telat 1 menit ya bye bye, harus menanti 5-15 menit kereta selanjutnya. Dalam rapat-rapat di Amerika dan Eropa, jadwal sangat ketat. Mulai jam 5.30, maka mulai tepat 5.30 bukan dibuat molor menunggu yang hadir sampai jam 6.30 bahkan 7.30.
Bagaimana dengan penghargaan waktu di negeri kita? Kita semua tahu sendiri-lah tanpa perlu di-detil-kan. Makanya negara kita sangat terkenal sebagai “the rubber watch” alias si jam karet. Sebutan ini hanya puncak gunung es dari perilaku kita yang sangat tidak menghargai waktu. Akhirnya etik kerja dan produktivitas kita cenderung rendah.
Apa pelajaran yang bisa diambil? Jika Indonesia ingin menjadi negara maju yang mensejahterakan rakyatnya (pendapatan tinggi, pengangguran rendah dan kemiskinan enyah), kita harus memulai dengan satu kata: WAKTU. Hargai dan perlakukan waktu sebagai aset termahal. Hilangkan budaya JAM KARET. Hilangkan budaya INSYAA ALLAH ala Indonesia (untuk ngeles dan janji palsu). Mulai budaya TEPAT WAKTU. Mulai budaya KOMIT pada JANJI dan WAKTU.
Apakah bisa? Tentu bisa. If you think we can, we can!

2 Responses so far.

  1. This comment has been removed by a blog administrator.
  2. Penghambat kemajuan bangsa:
    1. Pertumbuhan penduduk lebih besar daripada pertumbuhan ekonomi (industri) yg akibatnya sumber daya manusia melimpah namun kurang berkualitas, yg berakibat bertambahnya pengangguran, pemukiman kumuh, kriminalitas meningkat (begal, rampok dll), manusia semakin murah, semakin banyak saingan semakin kecil peluang kerja, akhirnya cuma jadi TKI utk mengurangi beban negara dan sebagai sumber devisa negara
    2. Akhirnya presiden menarik para investor asing utk membuka pabrik di indonesia tujuannya apa? Utk menyerap tenaga kerja lokal
    3. Banyak anak banyak rejeki adalah mitos penghambat kemajuan bangsa, lihatlah singapura jepang korea disana kehidupan bak surga karena manusianya bergikir logis bahkan enggap punya anak kalopun punya paling 1 namun orang tua mereka bertanggung jawab penuh atas anak supaya dpt sekolah setinggi2nya dan supaya bisa jadi orang berkualitas profesional supaya kehidupan juga sejahtera
    4. Tak ads di dunia ini negara maju dgn populasi manusia minim kualitas yg membeludak, kecuali amerika serikat. Karena pda hakikatnya amerika serikat bukanlah 1 negara yg berdiri sendiri melainkan kumpulan beberapa negara (negara federal) yg bernaung pada 1 bendera yg sama namun dan pembangunan juga merata karena masing2 negara memajukan negaranya masing2 berbeda dgn negara kita yg terlalu luas pembangunan hanya berpusat di pulau jawa yg menjadikan bagian negara2 timur dan barat iri hingga sering kali muncul gerakan2 utk memisahkan diri dari NKRI

Leave a Reply

Label

 
Wong Leces © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

Man Jadda Wajada. Siapa yang Bersungguh-sungguh Akan Berhasil