Friday 14 October 2011

Asal Mula Stanford University

0 comments
Suatu hari, ada seorang nyonya berpakaian gingham (motif katun kotak-kotak) yang sudah pudar, bersama suaminya yang mengenakan jas rumahan, turun dari kereta di Boston, Massachusetts . Mereka berjalan dengan malu-malu. Lalu, tanpa membuat janji terlebih dahulu, mereka masuk ke ruang tunggu kantor Presiden Universitas Harvard. Sekretaris Presiden mengerutkan alis. Ia bisa tahu seketika bahwa pasangan dusun tertinggal seperti ini sama sekali tidak ada urusan di Universitas Harvard.

"Kami ingin menemui Presiden", kata pria tua itu dengan lembut.

"Beliau sibuk seharian", tukas sekretaris itu dengan cepat.
"Kami akan menunggu", jawab nyonya itu. Sekretaris itu tidak menggubris mereka selama berjam-jam, berharap pasangan itu akhirnya akan kecewa dan pergi, namun akhirnya tidak pergi juga. Sekretaris itu mulai frustasi dan akhirnya memutuskan untuk memberitahu sang presiden, meski hal ini adalah pekerjaan yang selalu tak disenanginya.

"Mungkin jika mereka melihat bapak selama beberapa menit, mereka akan pergi", ia memberitahu presiden Harvard. Presiden mendesah putus asa dan akhirnya mengangguk. Seorang dengan status setinggi ini jelas tidak punya waktu untuk berurusan dengan tamu semacam ini, namun ia sangat membenci baju katun kotak-kotak dan jas rajutan rumah memenuhi ruang tunggu kantornya. Jadi sang presiden, dengan wajah kaku penuh martabat, melangkah tegap dan penuh gengsi ke arah pasangan itu.

Nyonya itu berkata kepadanya,"Putra kami pernah bersekolah di Harvard selama setahun, Ia sangat mencintai Harvard dan bahagia di sini, namun setahun yang lalu, Ia meninggal dalam kecelakaan. Jadi saya dan suami saya hendak mendirikan monumen untuk mengenangnya di kampus ini."

Presiden itu tidak terkesan,"Nyonya", katanya ketus, "kami tidak bisa mendirikan patung untuk setiap orang yang pernah masuk ke Harvard dan meninggal. Jika seperti itu, tempat ini akan jadi seperti pekuburan!"

"Oh, tidak tidak," nyonya itu buru buru menjelaskan, "Kami tidak ingin mendirikan sebuah patung. Kami pikir kami hendak menyumbangkan sebuah gedung untuk Harvard."

Presiden itu memutar bola matanya. Ia melirik ke baju Gingham dan jas rumahan lalu berseru, "Gedung? Apakah anda tahu berapa biaya sebuah gedung? Kami sudah menginvestasikan lebih dari tujuh setengah juta dolar untuk mendirikan kampus ini!"

Untuk sesaat nyonya itu diam. Presiden itu merasa puas, Ia bisa mengusir mereka sekarang. Nyonya itu kemudian berpaling ke suaminya dan berkata pelan, "Jika cuma segitu biayanya, mengapa kita tidak bikin Universitas sendiri aja?" Suaminya mengganguk. Wajah Presiden Harvard mengerut bingung dan kecut.

Tuan dan Nyonya Leland Stanford melangkah keluar di sana, lalu pergi ke Palo Alto, California, tempat mereka mendirikan Universitas yang kemudian dikenal dengan nama Stanford University, sebagai institusi untuk mengenang putra mereka.

kaskus.us

Leave a Reply

Label

 
Wong Leces © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

Man Jadda Wajada. Siapa yang Bersungguh-sungguh Akan Berhasil