Friday, 15 April 2011

Tiga Tanda Kiamat Yang Harus Diantisipasi Dewasa Ini

0 comments
Ada tiga tanda fenomenal dari tanda-tanda Kiamat yang perlu diantisipasi dewasa ini oleh umat manusia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya. Dua di antara ketiga tanda itu masuk dalam kategori tanda-tanda besar Kiamat. Satu lagi kadang dimasukkan ke dalam tanda besar, namun ada pula yang menyebutnya sebagai tanda penghubung antara tanda- tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat.
Tanda penghubung antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat ialah diutusnya Imam Mahdi. Imam Mahdi merupakan tanda Kiamat yang menghubungkan antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat karena datang pada saat dunia sudah menyaksikan munculnya seluruh tanda-tanda kecil Kiamat yang mendahului tanda-tanda besar Kiamat. Allah tidak akan mengizinkan tanda-tanda besar Kiamat datng sebelum berbagai tanda kecil Kiamat telah tuntas kemunculannya.
Banyak orang barangkali belum menyadari bahwa kondisi dunia dewasa ini ialah dalam kondisi dimana hampir segenap tanda-tanda kecil Kiamat yang diprediksikan oleh Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam telah bermunculan semua. Coba perhatikan beberapa contoh tanda-tanda kecil Kiamat berikut ini:
  • Dan perceraian banyak terjadi ويكثر الطلاق
  • Dan banyak terjadi kematian mendadak (tiba-tiba) و الموت الفجاء
  • Dan banyak mushaf diberi hiasan (ornamen) و حلية المصاحف
  • Dan masjid-masjid dibangun megah-megah و زخرفت المساجد
  • Dan berbagai perjanjian dan transaksi dilanggar sepihak و نقضت العهود
  • Dan berbagai peralatan musik dimainkan و استعملت المأزف
  • Dan berbagai jenis khamr diminum manusia و شربت الخمور
  • Dan perzinaan dilakukan terang-terangan و فخش الزنا
  • Dan para pengkhianat dipercaya (diberi jabatan kepemimpinan) و اؤتمن الخائن
  • Dan orang yang amanah dianggap pengkhianat (penjahat/teroris) و خون الأمين
  • Tersebarnya Pena (banyak buku diterbitkan) ظهور القلم
  • Pasar-pasar (Mall, Plaza, Supermarket) Berdekatan تتقارب الأسواق
  • Penumpahan darah dianggap ringan استخفاف بالدم
  • Makan riba أكل الربا
Jadi kalau kita perhatikan, contoh-contoh di atas jelas sudah kita jumpai di zaman kita dewasa ini. Bahkan bila kita buka kitab para Ulama yang menghimpun hadits-hadits mengenai tanda-tanda kecil Kiamat, lalu kita baca satu per satu hadits-hadits tersebut hampir pasti setiap satu hadits selesai kita baca kita akan segera bergumam di dalam hati: “Wah, yang ini sudah..!” Hal ini akan selalu terjadi setiap habis kita baca satu hadits. Laa haula wa laa quwwata illa billah....
Jika tanda-tanda kecil Kiamat sudah hampir muncul seluruhnya berarti kondisi dunia dewasa ini berada di ambang menyambut kedatangan tanda-tanda besar Kiamat. Dan bila asumsi ini benar, berarti dalam waktu dekat kita semua sudah harus bersiap-siap untuk menyambut datangnya tanda penghubung antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat, yaitu diutusnya Imam Mahdi ke tengah ummat Islam. Hal ini menjadi selaras dengan isyarat yang diungkapakan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam mengenai dua pra-kondisi menjelang diutusnya Imam Mahdi.
أُبَشِّرُكُمْ بِالْمَهْدِيِّ يُبْعَثُ فِي أُمَّتِي عَلَى اخْتِلَافٍ مِنْ النَّاسِ
وَزَلَازِلَ فَيَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا
“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kese-wenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad)
Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengisyaratkan adanya dua prakondisi menjelang diutusnya Imam Mahdi ke tengah ummat Islam. Kedua prakondisi tersebut ialah pertama, banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan kedua, terjadinya gempa-gempa. Subhaanallah. Jika kita amati kondisi dunia saat ini sudah sangat sarat dengan perselisihan antar-manusia, baik yang bersifat antar-pribadi maupun antar-kelompok. Demikian pula dengan fenomena gempa sudah sangat tinggi frekuensi berlangsungnya belakangan ini.
Berarti kedatangan Imam Mahdi merupakan tanda Akhir Zaman yang jelas-jelas harus kita antisipasi dalam waktu dekat ini. Dan jika sudah terjadi berarti kitapun harus segera mempersiapkan diri untuk mematuhi perintah Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam yang berkaitan dengan kemunculan Imam Mahdi. Kita diperintahkan untuk segera berbai’at dan bergabung ke dalam barisannya sebab episode-episode berikutnya merupakan rangkaian perang yang dipimpin Imam Mahdi untuk menaklukkan negeri-negeri yang dipimpin oleh para Mulkan Jabriyyan (Para penguasa yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya).
فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيُّ
“Ketika kalian melihatnya (Imam Mahdi) maka ber-bai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Ibnu Majah)

Imam Mahdi akan mengibarkan panji-panji Al-Jihad Fi Sabilillah untuk memerdekakan negeri-negeri yang selama ini dikuasai oleh para Mulkan Jabriyyan (Para penguasa yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya).Beliau akan mengawali suatu proyek besar membebaskan dunia dari penghambaan manusia kepada sesama manusia untuk hanya menghamba kepada Allah semata, Penguasa Tunggal dan Sejati langit dan bumi. Beliau akan memastikan bahwa dunia diisi dengan sistem dan peradaban yang mencerminkan kalimatthoyyibah Laa ilaha illAllah Muhammadur Rasulullahdari ujung paling timur hingga ujung paling barat.
Ghazawaat (perang-perang) tersebut akan dimulai dari jazirah Arab kemudian Persia (Iran) kemudian Ruum (Eropa dan Amerika) kemudian terakhir melawan pasukan Yahudi yang dipimpin langsung oleh puncak fitnah, yaitu Dajjal. Dan uniknya pasukan Imam Mahdi Insya Allah akan diizinkan Allah untuk senantiasa meraih kemenangan dalam berbagai perang tersebut.
تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ
ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ
“Kalian akan perangi jazirah Arab dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan menghadapi Persia dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan perangi Ruum dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan perangi Dajjal dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya.” (HR Muslim)

Lalu kapan Nabiyullah Isa ’alihis-salaam akan turun dari langit diantar oleh dua malaikat di kanan dan kirinya? Menurut hadits-hadits yang ada Nabi Isa putra Maryam ’alihis-salaam akan datang sesudah pasukan Imam Mahdi selesai memerangi pasukan Ruum menjelang menghadapi perang berikutnya melawan pasukan Dajjal. Pada saat itulah Nabi Isa ’alihis-salaam akan Allah taqdirkan turun ke muka bumi untuk digabungkan ke dalam pasukan Imam Mahdi dan membunuh Dajjal dengan izin Allah.
Begitu Imam Mahdi dan pasukannya mendengar kabar bahwa Dajjal telah hadir dan mulai merajalela menebar fitnah dan kekacauan di muka bumi, maka Imam Mahdi mengkonsolidasi pasukannya ke kota Damaskus. Lalu pada saat pasukan Imam Mahdi menjelang sholat Subuh di sebuah masjid yang berlokasi di sebelah timur kota Damaskus tiba-tiba turunlah Nabi Isa ’alihis-salaam diantar dua malaikat di menara putih masjid tersebut. Maka Imam Mahdi langsung mempersilahkan Nabi Isa ’alihis-salaam untuk mengimami sholat Subuh, namun ditolak olehnya dan malah Nabi Isa ’alihis-salaam menyuruh Imam Mahdi untuk menjadi imam sholat Subuh tersebut sedangkan Nabi Isa ’alihis-salaam makmum di belakangnya. Subhanallah.
" ينزل عيسى بن مريم ، فيقول أميرهم المهدي : تعال صل بنا ،
فيقول : لا إن بعضهم أمير بعض ، تكرمة الله لهذه الأمة " .
"Turunlah Isa putra Maryam ’alihis-salaam. Berkata pemimpin mereka Al-Mahdi: "Mari pimpin sholat kami." Berkata Isa ’alihis-salaam: "Tidak. Sesungguhnya sebagian mereka pemimpin bagi yang lainnya sebagai penghormatan Allah bagi Ummat ini." (Al Al-Bani dalam ”As-Salsalatu Ash-Shohihah”)
Saudaraku, marilah kita bersiap-siap mengantisipasi kedatangan tanda-tanda Akhir Zaman yang sangat fenomenal ini. Tanda-tanda yang akan merubah wajah dunia dari kondisi penuh kezaliman dewasa ini menuju keadilan di bawah naungan Syariat Allah dan kepemimpinan Imam Mahdi beserta Nabiyullah Isa ’alihis-salaam.
Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam barisan pasukan Imam Mahdi yang akan memperoleh satu dari dua kebaikan: ’Isy Kariman (hidup mulia di bawah naungan Syariat Allah) au mut syahidan (atau Mati Syahid). Amin ya Rabb.

eramuslim.com
Read more...
Sunday, 10 April 2011

Mendaftarkan Blog di Technorati

4 comments
Bagi kebanyakan blogger, service ini mungkin sudah sangat dikenal. Sedangkan bagi blogger pemula seperti saya, service ini mungkin harus diketahui dan digunakan.
Apa sebab?
Berdasarkan informasi dari beberapa sobat blogger, dan dari isi menu technorati, dapat ambil empat point penting yang menunjukkan apakah technorati itu. Yaitu technorati sebagai blog/rss directory, technorati sebagai blog search engine (khusus blog), technorati sebagai online borkmarking dan mungkin technorati sebagai tag aggregator. Disini kita ketahui bahwa technorati merupakan service yang berfokus pada blog. Jadi sebagai seorang blogger, sangat disayangkan jika tidak mengetahui hal ini.
Dengan menggunakan service ini, blog kita akan dicrawl dan disimpan dalam data blog technorati, import otomatis rss feed blog kita, deteksi tag-tag, juga link dari blog lain menuju blog kita. Lagi-lagi menyangkut masalah backlink dan rangking blog..
Fokus kali ini adalah kepada cara claim blog di technorati. Dan berikut ini adalah proses daftar technorati, hingga selesai proses validasi code token technorati:
  1. Pertama Anda harus membuat account terlebih dahulu, buka link pendaftaran ini!
  2. Lengkapi datanya dengan baik, gunakan email yang aktif, dan jangan lupa isi captcha dan isi centang agreement-nya, lalu klik “Join”
  3. Untuk melakukan aktifasi, sekarang buka email yang Anda gunakan untuk mendaftar tadi. Buka email dari technorati dan klik link aktifasinya, semisal seperti ini img-technorati-claim-blog-token-email-aktifasi-welyhariyantodotcomSetelah account Anda aktif, cari dan klik “sign in” untuk masuk ke halaman profil dan selanjutnya melakukan claim blog.
  4. Sudah masuk? sudah isi username dan password dengan benar? Jika sudah, sekarang masuk ke halaman profile dengan klik pada link nama (account) Anda disamping photo profil, atau melalui link ini
  5. img-technorati-claim-blog-welyhariyantodotcomMulai claim blog, dibawah profil Anda, isikan url blog pada Start a blog claim, isikan misalnya http://welyhariyanto.com, lalu klik “Claim”
  6. Halaman selanjutnya, isi formulir dengan benar:
    • Blog tittle : isi dengan tema blog Anda, misal blog ini temanya adalah “Tutorial Website – Tips Blogging – Info Binnis Online”
    • URL : alamat blog, misal http://welyhariyanto.com
    • Feed : rss feed blog, boleh alamat default seperti http://welyhariyanto.com/feed/, atau service pihak ketiga semisal feedburner
    • Linking blogs : disini dapat dicantumkan tiga blog yang memiliki link menuju blog Anda, boleh tidak diisi
    • Site description : keterangan blog, sesuaikan dengan tema blog
    • Site categories : beri tanda centang pada kategori yang sesuai dengan blog Anda, Anda dapat memilih lebih dari satu kategori
    • Site tags : isi setiap sel dengan kata kunci yang berhubungan dengan isi blog Anda. Bisa satu kata maupun lebih per selnya.
    • Lalu klik “Proceed to next the step”
  7. Pada halaman selanjutnya, yaitu halaman blog claim status, klik tombol “Return to profile” atau link ini
  8. Lihat di bawah profil Anda, sekarang blog Anda sudah terdaftar, hanya saja masih dibutuhkan verifikasi kode token. Oleh karena itu, untuk mulai claim token, klik “Check Claim” di bawah gambar thumbnail blog Anda.
  9. Dihalaman selanjutnya dapat Anda lihat teks dengan latar biru, yaitu 4JV4HH3Q4CSM (berbeda untuk tiap blog), adalah kode token yang harus kita tulis di halaman blog kita. Posting sebuah artikel yang berisi kode token tersebut, lalu publish. Postingan terserah Anda, bisa halaman kosong hanya berisi kode token, atau sekalian artikel seperti yang sedang Anda baca ini. Boleh kok copy paste asal dituliskan link sumber ke halaman ini. :)  
Read more...
Monday, 4 April 2011

Ekosistem Rusak Penyebab Kupu Kupu Migrasi ke Probolinggo

0 comments
Surabaya - Teka-teki melonjaknya populasi ulat bulu di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur semakin terang. Dinas Pertanian Jawa Timur menilai populasi ulat bulu meningkat akibat rusaknya ekosistem di sekitar lereng Gunung Bromo akibat letusan.

“Sejak awal kami sebenarnya sudah mendeteksi akan kemungkinan munculnya ulat bulu tersebut,” kata Kepala Dinas Pertanian Jatim, Wibowo Eko Putro, Kamis (31/3/2011)

Eko menambahkan, sebelum letusan, di sekitar lereng Gunung Bromo terdapat pohon-pohon besar tempat berkembang biak ulat-ulat.

“Sejak Gunung Bromo meletus dengan guyuran abunya, maka bisa ditebak ekosistem untuk ulat bulu ini menjadi rusak. Ulat-ulat bulu ini pun bermigrasi untuk mencari tempat yang cocok untuk perkembangbiakan,” jelas Eko.

Seperti diketahui hama ulat bulu menjalar di lima kecataman di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Dinas Pertanian kabupaten masih berupaya melakukan penyemprotan untuk membasmi jutaan ulat yang sudah menyerang sejak 10 hari terakhir ini. 

Read more...

Antisipasi Serangan Ulat Bulu dengan Burung Pemangsa

0 comments
PROBOLINGGO- Berbagai macam cara dilakukan untuk mengantisipasi serangan hama ulat bulu di delapan kecamatan di Probolinggo, Jawa Timur. Salah satunya dilakukan dengan cara menyebar burung pemangsa ulat.

Pelepasan ribuan burung pemangsa ulat ini dilakukan oleh belasan warga yang peduli lingkungan di Probolinggo. Mereka melepas ribuan burung tersebut dari alun-alun Kota Probolinggo.

Pantauan di lokasi, Minggu (3/4/2011), sekira seribu burung predator pemangsa ulat jenis Cendet, Kutilang, Pipit, Ulak-Ulak dan Cekrucuk dilepas para aktivis pencinta lingkungan tersebut.

Tujuang pelepasan burung predator pemangsa ulat ini untuk menghambat perkembangan populasi ulat bulu yang akhir-akhir ini menyerang di delapan kecamatan di wilayah Probolinggo.

Serangan hama ulat ini diakibatkan rusaknya ekosistem alam yang mengakibatkan populasi serangga tidak seimbang. Sejumlah cara dilakukan dinas terkait seperti penyemprotan ulat namun tidak banyak membantu.

Read more...

Serangan Ulat Dampak Cuaca dan Gangguan Ekosistem

0 comments
Jakarta - Fenomena serangan ulat bulu di permukiman dan lahan pertanian desa-desa di Probolinggo, Jawa Timur, mengindikasikan terganggunya keseimbangan ekosistem setempat. Pola tanam monokultur, hilangnya predator dan parasit, serta cuaca ekstrem menyebabkan populasi herbivora itu tak terkontrol.

Demikian disampaikan Kepala Pusat Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Nuramaliati Prijono dan ahli serangga LIPI, Hari Sutrisno, serta Asisten Deputi Kehati dan Pengendalian Kerusakan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup Antung Deddy Radiansyah, Selasa (29/3).

Siti, yang juga ahli burung, menjelaskan, penebangan pohon dan perburuan burung menjadi salah satu sebab jumlah burung pemakan ulat berkurang. Dampaknya adalah populasi ulat tidak mengalami tekanan alami.

Selain itu, ledakan populasi ulat juga bisa dipicu kondisi cuaca. Saat kondisi panas, kupu-kupu bertelur hingga ratusan butir. Saat hujan, telur tersebut menetas bersama-sama.

Hari Sutrisno menjelaskan, cuaca panas mendorong makhluk hidup melepaskan karbon dioksida dalam jumlah lebih besar. Karbon dioksida yang melimpah merangsang tanaman giat berfotosintesis. Ulat meresponnya dengan menambah porsi makan.

Hari menyebut parasit ulat, yaitu lebah tabuhan, dapat mengontrol laju populasi ulat. Saat ini, populasi lebah kecil tersebut jauh berkurang karena ekosistemnya tertekan pertanian intensif.

Lebah pengisap madu di rumput liar itu mati karena penggunaan pestisida antihama. ”Ini konsekuensi manusia yang tidak menjaga keseimbangan ekosistem,” katanya.

Kontrol lebah tabuhan terhadap ulat bulu, menurut Hari, lebih efisien dibandingkan dengan hewan predator burung, yang memiliki sifat pemilih makanan. Keberadaan bulu-bulu pada ulat mengurangi selera makan burung.

Hari menjelaskan, ciri berbulu pada ulat yang menyerang desa di Probolinggo menunjukkan spesiesnya dari famili Lymantriidae. Bulu ulat menyebabkan iritasi pada permukaan kulit luar karena kandungan biokimia pada bagian ujungnya. Ini menyebabkan rasa gatal dan panas.

Terkait penanganan ledakan ulat, Hari menyarankan petugas hati-hati saat menggunakan pestisida berbahan kimia. Ia khawatir pestisida juga mematikan serangga lainnya.

Antung Deddy belum banyak mendapatkan informasi dan laporan kasus ledakan populasi ulat itu. Namun, ia memprediksi salah satu penyebabnya pola tanam monokultur.

Pola tanam itu menurunkan keanekaragaman hayati lingkungan. Dampaknya, hewan/tanaman pengendali spesies tertentu musnah.

Antung menyarankan pola tanam dikembalikan ke heterogen. ”Tanaman heterogen lebih tahan serangan hama daripada monokultur,” katanya.

www.kompas.com
Read more...

Ulat Bulu Itu Berjatuhan seperti Hujan

0 comments
Probolinggo - Kamis (31/3/2011) siang, Desa Tegalsiwalan, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, terlihat sepi. Yang mencolok adalah sebagian besar pohon mangga di wilayah itu meranggas, bahkan tidak sedikit yang benar-benar gundul karena daunnya dimangsa ulat bulu.

Kalau diperhatikan lebih saksama, yang terlihat adalah ribuan atau bahkan jutaan ulat bergelantungan di pohon-pohon itu. Mereka merambat, bahkan berjatuhan ke tanah. Kalau batang pohon diguncang angin, ulat bulu itu berjatuh seperti hujan. Saking banyaknya ulat bulu yang jatuh, seorang warga Tegalsiwalan sampai mendapatkan satu keranjang sampah ulat bulu yang disapu dari halaman rumahnya.

Yang lebih merepotkan, ulat bulu berwarna-warni itu juga masuk ke rumah. Menempel di dinding, atap, kursi, lantai, dipan, lemari, dan piring. "Baju yang digantung pun tak luput dirambati. Untungnya keluarga saya tahan dengan ulat-ulat ini sehingga tidak sakit gatal-gatal," kata Yono, warga Desa Tegalsiwalan.

Bagi yang tidak tahan kena bulu ulat bulu, kulit terasa panas, gatal, bentol-bentol, dan kemerah-merahan. Rasa gatal itu jika tidak diobati bisa bertahan berjam-jam. Biasanya warga yang kena segera mengolesi bagian yang terkena gatal dengan abu tungku dapur, air garam, dan bedak.  

"Tapi memang ulat bulu ini hanya makan daun mangga manalagi. Buktinya itu mangga arumanis juga selamat, tidak habis seperti jenis mangga manalagi," ujar Yono.

Kabupaten Probolinggo memang merupakan daerah produksi mangga terkemuka di Jawa Timur. Baik buah mangga maupun produk hilirnya, seperti keripik dan jus mangga, juga diekspor.

"Upaya kami untuk mencegah masuknya ulat-ulat itu ke dalam rumah paling hanya dengan mengoleskan oli di teras. Selebihnya, menunggu penyemprotan dari pemerintah. Untuk membakarnya atau mengasapi, kami tidak berani karena itu justru akan membuat ulat-ulat itu terusik dan menyerang ke dalam rumah," ungkap Untung (40), warga Desa Sumberbulu, Kecamatan Tegalsiwalan.

"Sebenarnya ulat bulu bukan hama primer. Mereka sudah biasa ada di sana. Namun, diduga, populasi pemangsa alami mereka, sejenis tawon, berkurang akibat terkena hujan hampir sepanjang tahun ini. Hal itu mengakibatkan populasi ulat bulu tidak terkontrol dan menjadi hama pengganggu," papar Kepala Laboratorium Hama Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang, Toto Himawan.

Menurut Toto, ada dugaan bahwa sejumlah ngengat yang akhirnya menetas menjadi ulat-ulat ini bermigrasi dari wilayah selatan Kabupaten Probolinggo. Terbukti, kecamatan yang terkena serangan ulat bulu ini rata-rata masih berada di wilayah selatan Probolinggo.

Dengan melihat kondisi itu, ada kemungkinan bahwa ulat bulu ini pun bisa bermigrasi ke tempat lain jika tidak ditangani dengan baik. "Sementara ini, penyemprotan obat adalah cara efektif untuk mengurangi populasi ulat," kata Toto.

Meski hingga kini jumlah kerugian akibat serangan hama ulat bulu ini belum terdata, setidaknya sudah ada ribuan batang pohon mangga di lima kecamatan yang daunnya rusak dimakan ulat-ulat ini. Tidak terhitung pula jumlah warga yang mengalami gatal-gatal karena terkena ulat bulu. Belum lagi sekolah yang terpaksa diliburkan untuk menghindarkan siswa terkena serangan ulat bulu. Sejumlah keluarga pun mengungsikan bayinya ke daerah lain yang aman dari serangan bulu.

Read more...

Ahli Serangga: Serangan Ulat Bulu Tidak Berbahaya

0 comments
Probolinggo - Serangan ratusan ribu ulat bulu di 60 desa di sejumlah kecamatan di  Probolinggo Jawa Timur, dalam sepekan terakhir dinilai tidak berbahaya, tapi bulu ulat tersebut bisa menyebabkan  gatal-gatal. Cara ampuh untuk membasmi ulat bulu tersebut cukup menyemprotkan  insektisida yang ramah lingkungan agar tidak membahayakan lingkungan dan warga sekitarnya.

Menurut Dr  Kismiyati, entomologis dari Universitas Airlangga Surabaya, saat ini ulat bulu yang menyerang warga Probolinggo telah diteliti di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Hewan, universitas Airlangga Surabaya.

Para dosen fakultas kedokteran hewan dibantu dengan mahasiswa melakukan tes laboratorium ulat bulu yang diperoleh dari Probolinggo yang selama ini membuat resah warga.

Hasil laboratorium sementara menunjukkan ulat bulu yang menyerang puluhan desa di Probolinggo  adalah jenis ulat yang biasa dan tidak berbahaya. Ulat  selanjutnya akan menjadi kupu-kupu. Akibat  cuaca tidak menentu pertumbuhan menjadi kupu-kupu Terlambat.

Kismiyati mengatakan ulat bulu  suka menempel di pohon mangga dan  warga harus waspada meski ulat bulut tidak berbahaya karena  bulu ulat tersebut bisa menyebabkan gatal-gatal jika kena kulit.

Read more...

Sejarah Kota Probolinggo

4 comments
Pada zaman pemerintahan Prabu Radjasanagara (Sri Nata Hayam Wuruk), Raja Majapahit yang ke IV (1350-1389), Probolinggo dikenal dengan nama “Banger”, yaitu nama sebuah sungai yang mengalir di tengah daerah. Banger merupakan pedukuhan kecil di bawah pemerintahan Akuwu di Sukodono. Nama Banger sendiri dikenal dari buku Negarakertagama yang ditulis oleh pujangga kerajaan Majapahit yang terkenal yaitu Mpu Prapanca.

Dalam upaya mendekatkan diri dengan rakyatnya, maka Prabu Hayam Wuruk dengan didampingi Patih Amangku Bumi Gadjah Mada melakukan perjalanan keliling ke daerah-daerah antara lain Lumajang dan Bondowoso. Perjalanan tersebut dimaksudkan agar Sang Prabu dapat melihat sendiri bagaimana kehidupan masyarakat di pedesaan dan sekaligus melihat sejauhmana perintahnya dapat dilaksanakan oleh para pembantunya. Dalam perjalanan inspeksi tersebut Prabu Hayam Wuruk singgah di desa Banger, desa Baremi, dan desa Borang. Desa tersebut sekarang ini menjadi bagian wilayah administrasi Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo (Kelurahan Sukabumi, Mangunharjo, Wiroborang).

Singgahnya Prabu Hayam Wuruk di desa Baremi, Banger dan Borang, disambut masyarakat sekitar dengan penuh sukacita. Pada hari Kamis Pahing (Respati Jenar) tanggal 4 september 1359 Masehi, Prabu Hayam Wuruk memerintahkan kepada rakyat Banger agar memperluas Banger dengan membuka hutan yang ada di sekitarnya yang selanjutnya akan dijadikan sebagai pusat pemerintahan. Perintah itulah yang akhirnya menjadi landasan sejarah hari lahirnya Kota Probolinggo.

Banger mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan perkembangan zaman. Hal ini ternyata menarik perhatian dari Bre Wirabumi (Minakjinggo), Raja Blambangan yang berkuasa. Hingga pada akhirnya Banger dapat dikuasai oleh Bre Wirabumi. Bahkan Banger pernah menjadi kancah perang saudara antara Bre Wirabumi (Blambangan) dengan Prabu Wikramardhana (Majapahit) yang dikenal dengan “Perang Paregreg”.

Pada masa pemerintahan VOC, setelah kompeni dapat meredakan Mataram, dalam perjanjian yang dipaksakan kepada Sunan Pakubuwono II di Mataram, seluruh daerah di sebelah timur Pasuruan, termasuk Banger, diserahkan kepada VOC pada tahun 1743. Untuk memimpin pemerintahan di Banger, pada tahun 1746 VOC mengangkat Kyai Djojolelono sebagai Bupati pertama di Banger, dengan gelar Tumenggung. 

Kyai Djojolelono adalah putera Kyai Bolo Djolodrijo (Kiem Boen), seorang patih Pasuruan. Pada akhirnya Tumenggung Djojolelono diganti oleh Tumenggung Djojonegoro. Ketika Tumenggung Djojonegoro memegang pemerintahan, pada tahun 1770 nama Banger diganti menjadi PROBOLINGGO, dimana PROBO dalam bahasa sansekerta berarti sinar sedangkan LINGGO berarti tanda peringatan atau tugu. Hal ini ada hubungannya dengan cerita kuno  yaitu jatuhnya sebuah benda bercahaya (meteor) dan tempat jatuhnya benda tersebut oleh raja-raja dahulu dipilih sebagai tempat untuk mendapatkan perdamaian dan mengakhiri perselisihan.

Read more...
Sunday, 3 April 2011

Daftar Link Radio Streaming Probolinggo

21 comments
Link streaming radio di Probolinggo dan sekitarnya:


Sekedar penawar rindu kampung halaman. Sudah ada 3 radio yang bisa streaming, lumayan daripada lu manyun, :D.


Read more...

Mohammad Natsir (1908-1993)

0 comments
Mohammad Natsir adalah seorang tokoh kunci dan pejuang yang gigih mempertahankan negara kesatuan RI, yang sekarang menjadi pembicaraan hangat karena melemahnya rasa kesatuan bangsa sebagai akibat reformasi yang kebablasan. Berkali-kali dia menyelamatkan Republik dari ancaman perpecahan. Ia lah yang pada tahun 1949 berhasil membujuk Syafruddin Prawiranegara, yang bersama Sudirman merasa tersinggung dengan perundingan Rum-Royen, untuk kembali ke Jogya dan menyerahkan pemerintahan kembali kepada Sukarno Hatta. Dia jugalah kemudian yang berhasil melunakkan tokoh Aceh, Daud Beureuh yang menolak bergabung dengan Sumatera Utara pada tahun 1950, terutama karena keyakinan Daud Beureuh akan kesalehan Natsir, sikap pribadi yang tetap dipegang teguh sampai akhir hayatnya. Natsir juga seorang tokoh pendidik, pembela rakyat kecil dan negarawan terkemuka di Indonesia pada abad kedua puluh. Kemudian ketika kegiatan politiknya dihambat oleh penguasa, dia berjuang melalui dakwah dengan membentuk Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia dimana dia berkiprah sampai akhir hayatnya membangun masyarakat di kota-kota dan pedalaman terpencil.

Natsir dilahirkan di Alahan Panjang, Solok pada tanggal 17 Juli 1908. Kedua orang tuanya berasal dari Maninjau. Ayahnya Idris Sutan Saripado adalah pegawai pemerintah dan pernah menjadi Asisten Demang di Bonjol. Natsir adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Dia kemudian diangkat menjadi penghulu atau kepala suku Piliang dengan gelar Datuk Sinaro Panjang di Pasar Maninjau.

Natsir pada mulanya sekolah di Sekolah Dasar pemerintah di Maninjau, kemudian HIS pemerintah di Solok, HIS Adabiyah di Padang, HIS Solok dan kembali HIS pemerintah di Padang. Natsir kemudian meneruskan studinya di Mulo Padang, seterusnya AMS A 2 (SMA jurusan Sastra Barat) di Bandung. Walaupun akan mendapatkan beasiswa seperti di Mulo dan AMS untuk belajar di Fakultas Hukum di Jakarta atau Fakultas Ekonomi di Rotterdam, dia tidak melanjutkan studinya dan lebih tertarik pada perjuangan Islam.

Pendidikan agama mulanya diperoleh dari orang tuanya, kemudian ia masuk Madrasah Diniyah di Solok pada sore hari dan belajar mengaji Al Qur’an pada malam hari di surau. Pengetahuan agamanya bertambah dalam di Bandung ketika dia berguru kepada ustaz Abbas Hasan, tokoh Persatuan Islam di Bandung. Kepribadian A Hasan dan tokoh-tokoh lainnya yang hidup sederhana, rapi dalam bekerja, alim dan tajam argumentasinya dan berani mengemukakan pendapat tampaknya cukup berpengaruh pada kepribadian Natsir kemudian. Natsir mendalami Islam, bukan hanya mengenai teologi (tauhid), ilmu fiqih (syari’ah), tafsir dan hadis semata, tetapi juga filsafat, sejarah, kebudayaan dan politik Islam. Di samping itu ia juga belajar dari H. Agus Salim, Syekh Ahmad Soorkati, HOS Cokroaminoto dan A.M. Sangaji, tokoh-tokoh Islam terkemuka pada waktu itu, beberapa di antaranya adalah tokoh pembaharu Islam yang mengikuti pemikiran Mohammad Abduh di Mesir. Pengalaman ini semua memperkokoh keyakinan Natsir untuk berjuang dalam menegakkan agama Islam.

Pengalaman organisasinya mulai ketika dia masuk Jong Islamieten Bond (JIB) di Padang. Di Bandung dia menjadi wakil ketua JIB pada 1929-1932, menjadi ketua Partai Islam Indonesia cabang Bandung, dan pada tahun empat puluhan menjadi anggota Majlis Islam A’la Indonesia (MIAI), cikal bakal partai Islam Masyumi (Majlis Syura Muslimin Indonesia) yang kemudian dipimpinnya. Ia menjalin hubungan dengan tokoh politik seperti Wiwoho yang terkenal dengan mosinya “Indonesia Berparlemen” kepada pemerintah Belanda, dengan Sukarno, dan tokoh politik Islam lainnya yang kemudian menjadi tokoh Masyumi, seperti Kasman Singodimejo, Yusuf Wibisono dan Mohammad Roem.

Berbeda dengan tokoh pergerakan lainnya, sejak semula Natsir juga bergerak di bidang dakwah untuk membina kader. Pada mulanya ia aktif dalam pendidikan agama di Bandung, kemudian mendirikan lembaga Pendidikan Islam (Pendis) yang mengasuh sekolah dari TK, HIS, Mulo dan Kweekschool yang dipimpinnya 1932-1942. Di samping itu ia rajin menulis artikel di majalah terkemuka, seperti Panji Islam, Al Manar, Pembela Islam dan Pedoman Masyarakat. Dalam tulisannya dia membela dan mempertahankan Islam dari serangan kaum nasionalis yang kurang mengerti Islam seperti Ir. Sukarno dan Dr. Sutomo. Khusus dengan Sukarno, Natsir terlibat polemik hebat dan panjang antara tahun 1936-1940an tentang bentuk dan dasar negara Indonesia yang akan didirikan. Natsir menolak ide sekularisasi dan westernisasi ala Turki di bawah Kemal Attaturk dan mempertahankan ide kesatuan agama dan negara. Tulisan-tulisannya yang mengeritik pandangan nasionalis sekuler Sukarno ini kemudian dibukukan bersama tulisan lainnya dalam dua jilid buku Capita Selecta.

Kegiatan politik Natsir menonjol sesudah dibukanya kesempatan mendirikan partai politik pada bulan November 1945. Bersama tokoh-tokoh Islam lainnya seperti Sukiman dan Roem, dia mendirikan partai Islam Masyumi, menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan anggota Badan Pekerja KNIP. Dalam kabinet Syahrir I dan II (1946-1947) dan dalam kabinet Hatta 1948 Natsir ditujuk sebagai Menteri Penerangan. Sebagai menteri, tanpa rasa rendah diri dia menerima tamunya di kantor menteri dengan pakaian amat sederhana, ditambal, sebagaimana ditulis kemudian oleh Prof. George Kahin, seorang ahli sejarah Indonesia berkebangsaan Amerika yang waktu itu mengunjunginya di Yogya.

Ketika terbentuknya negara RIS sebagai hasil perjanjian KMB pada akhir Desember 1949, Natsir memelopori kembali ke negara kesatuan RI dengan mengajukan Mosi Integral kepada parlemen RIS pada tanggal 3 April 1950. Bersama dengan Hatta yang juga menjabat sebagai Perdana Menteri RIS, ide ini tercapai dengan dibentuknya negara kesatuan RI pada 17 Agustus 1950. Mungkin atas jasanya itu, Natsir ditunjuk sebagai Perdana Menteri oleh Sukarno, atau juga karena pengaruhnya yang besar, sebagaimana kemudian terlihat dari hasil Pemilu 1955..

Tidaklah mudah menjadi Perdana Menteri dalam keadaan sulit ketika itu. Hampir di semua daerah terdapat perasaan bergalau akibat perang yang menimbulkan rasa ketidak-puasan di mana-mana. Beberapa tokoh yang selama ini berjuang untuk Republik berontak, seperti Kartosuwiryo dan kemudian Kahar Muzakkar. Pengikut RMS dan Andi Azis yang berontak ke pada Hatta masih belum tertangani. MMC (Merapi Merbabu Complex) yang beraliran komunis berontak di Jawa Tengah. Daud Beureuh menolak menggabungkan Aceh ke dalam propinsi Sumatera Utara. Walaupun kemudian Natsir pada bulan Januari 1951 berhasil membujuk Daud Beureuh yang sengaja berkunjung ke Aceh sesudah Assaat dan Syafruddin gagal meyakinkannya, namun Daud Beureuh meninggalkan pemerintahan dan pulang kekampungnya di Pidie. Dengan berat hati Natsir terpaksa membekukan DPR Sumatera Tengah dan mengangkat gubernur Ruslan Mulyoharjo sebagai gubernur. Dalam waktunya yang pendek (September 1950-April 51) Natsir membawa RI dari suasana revolusi ke suasana tertib sipil dan meletakkan dasar politik demokrasi dengan menghadapi bermacam kendala, termasuk perbedaan pendapat dengan Sukarno dan partainya PNI.

Sesudah meletakkan jabatannya di pemerintahan, Natsir aktif dalam perjuangan membangun bangsa melalui partai dan menjadi anggota parlemen. Pada pemilihan umum 1955 Partai Islam Masyumi yang dipimpinnya mendapat suara kedua terbanyak sesudah PNI walaupun memperoleh kursi yang sama dengan PNI. Pada sidang-sidang konstituante antara 1956-1957 dengan gigih dia mempertahankan pendiriannya untuk menjadikan Islam sebagai dasar negara. Sebelum sidang konstituante ini berhasil menetapkan Anggaran Dasar Negara, Sukarno memaklumkan kembali ke UUD 1945 dan membubarkan parlemen serta konstituante hasil pemilu. Natsir menjadi penantang ide dan politik Sukarno yang gigih dan teguh.

Penantangannya kepada Sukarno terutama karena Sukarno kemudian berubah menjadi pemimpin yang otoriter dan menggenggam kekuasaan di tangannya sendiri dengan bekerjasama dengan Partai Komunis Indonesia dan partai lain yang mau menuruti kemauan Sukarno. Bukan saja Natsir, Hatta pun malah juga terdesak. Hatta meletakkan jabatannya sebagai usaha mengembalikan presiden Sukarno ke jalur yang benar, tapi hal itu malah makin membuat Sukarno leluasa. Natsir makin terjepit karena pengaruh PKI yang anti Islam.

Pergolakan politik akibat perebutan hegemoni Islam dan non Islam yang mencuat secara demokratis di parlemen diikuti pula oleh kekisruhan ekonomi dan politik secara tidak terkontrol di luar parlemen. Hal ini berujung dengan munculnya kegiatan kedaerahan yang berpuncak pada pemberontakan daerah dan PRRI pada tahun 1958. Natsir yang dimusuhi Sukarno bersama Sjafruddin Prawiranegara dan Burhanuddin Harahap melarikan diri dari Jakarta dan ikut terlibat dalam gerakan itu. Karena itu partai Masyumi dan PSI Syahrir dipaksa membubarkan diri oleh Sukarno.

Ketika PRRI berakhir dengan pemberian amnesti, Natsir bersama tokoh lainnya kembali, namun kemudian ia dikarantina di Batu, Jawa Timur (1960-62), kemudian di Rumah Tahanan Militer Jakarta sampai dibebaskan oleh pemerintahan Suharto tahun 1966. Ia dibebaskan tanpa pengadilan dan satu tuduhanpun kepadanya.

Walaupun tidak lagi dipakai secara formal, Natsir tetap mempunyai pengaruh dan menyumbang bagi kepentingan bangsa, misalnya ikut membantu pemulihan hubungan Indonesia dengan Malaysia. Melalui hubungan baiknya, Natsir menulis surat pribadi kepada Perdana Menteri Malaysia Tungku Abdul Rahman guna mengakhiri konfrontasi Indonesia-Malaysia yang kemudian segera terwujud.

Karena tidak mungkin lagi terjun ke politik, Natsir mengalihkan kegiatannya, berdakwah melalui perbuatan nyata dalam memperbaiki kehidupan masyarakat. Pada tahun 1967 dia mendirikan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia yang aktif dalam gerakan amal. Lembaga ini dengan Natsir sebagai tokoh sentral, aktif berdakwah bukan saja kepada masyarakat dan para mahasiswa di Jakarta dan kota lainnya, tapi juga di daerah terasing, membantu pendirian rumah sakit Islam dan pembangunan mesjid, dan mengirim mahasiswa tugas belajar mendalami Islam di Timur Tengah. Bahkan di antara mahasiswa ini kemudian menjadi tokoh nasional yang religius seperti Amien Rais Yusril Ihza Mahendra, dan Nurchalis Majid, di antara beberapa tokoh penggerak orde reformasi yang mengganti orde Suharto. Kegiatan dakwahnya ini telah menyebabkan hubungannya dengan masyarakat luas tetap terpelihara, hidup terus sebagai pemimpin informal. Kegiatan ini juga membawa Natsir menjadi tokoh Islam terkenal di dunia internasional dengan menjadi Wakil Presiden Kongres Islam se dunia (Muktamar Alam Islami) yang berkedudukan di Karachi (1967)dan anggota Rabithah Alam Islami (1969) dan anggota pendiri Dewan Masjid se Dunia (1976) yang berkedudukan di Mekkah. Di samping bantuan para simpatisannya di dalam negeri, badan-badan dunia ini kemudian banyak membantu gerakan amal DDII, termasuk pembangunan Rumah Sakit Islam di beberapa tempat di Indonesia. Pada tahun 1987 Natsir menjadi anggota Dewan Pendiri The Oxford Center for Islamic Studies, London.

Namun kebebasannya hilang kembali karena ia ikut terlibat dalam kelompok petisi 50 yang mengeritik Suharto pada tahun 1980. Ia dicekal dalam semua kegiatan, termasuk bepergian ke luar negeri. Sejak itu Natsir aktif mengendalikan kegiatan dakwah di kantor Dewan Dakwah Salemba Jakarta yang sekalian berfungsi sebagai masjid dan pusat kegiatan diskusi, serta terus menerus menerima tamu mengenai kegiatan Islam.

Atas segala jasa dan kegiatannya pada tahun 1957 Natsir memperoleh bintang kehormatan dari Republik Tunisia untuk perjuangannya membantu kemerdekaaan Negara-negara Islam di Afrika Utara. Tahun 1967 dia mendapat gelar Doktor HC dari Universitas Islam Libanon dalam bidang politik Islam, menerima Faisal Award dari kerajaan Saudi Arabia pada tahun 1980 untuk pengabdiannya pada Islam dan Dr HC dari Universitas Sains dan Teknologi Malaysia pada tahun 1991 dalam bidang pemikiran Islam.

Pada tanggal 7 Februari 1993 Natsir meninggal dunia di Jakarta dan dikuburkan di TPU Karet, Tanah Abang. Ucapan belasungkawa datang tidak saja dari simpatisannya di dalam negeri yang sebagian ikut mengantar jenazahnya ke pembaringan terakhir, tapi juga dari luar negeri, termasuk mantan Perdana Menteri Jepang, Takeo Fukuda yang mengirim surat duka kepada keluarga almarhum dan bangsa Indonesia

Walaupun telah tiada, buah karya dan pemikirannya dapat dibaca dari puluhan tulisannya yang sudah beredar, mulai dari bidang politik, agama dan sosial, di samping lembaga-lembaga amal yang didirikannya. Perkawinannya dengan Nur Nahar, aktifis JIB pada tahun 1934 di Bandung telah memberinya enam orang anak.


DAFTAR KEPUSTAKAAN


Ahmad Syafi'i Ma'arif, Peta Bumi Intelektualisme Islam di Indonesia, (Bandung : Mizan, 1993)
Ajib Rosidi, M. Natsir, Sebuah Biografi, (Jakarta : Girimukti Pasaka, 1990)
Anwar Harjono, et-al., Pemikiran dan Perjuangan Mohammad Natsir, (Jakarta : Pustaka Firdaus, 1996)
Lukman Harun, "Hari-Hari Terakhir PDRI" dalam Endang Saifuddin Anshari dan Amin Rais, Pak Natsir 80 Tahun, Pandangan dan Penilaian Generasi Muda, (Jakarta : Media Dakwah, 1988)
Mohammad Natsir, “Politik Melalui Jalur Dakwah” dalam Memoar Senarai Kiprah Sejarah,(Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1993)
Mohammad Natsir, Pendidikan, Pengorbanan, Kepemimpinan, Primordialisme dan Nostalgia, (Jakarta : Media Dakwah, 1987)
Tohir Luth, M.Natsir, Dakwah dan pemikirannya, (Jakarta: Gema Insani, 1999)
Yusril Ihza Mahendra, Modernisme Islam dan Demokrasi, Pandangan Politik M.Natsir dalam Islamika No.3, 1994
Yusuf Abdullah Puar, Mohammad Natsir 70 tahun, (Jakarta: Pustaka Antara, 1978) 

Read more...

Prof. Dr. Raden Kasman Singodimejo

4 comments
MEMIMPIN ITU JALAN MENDERITA
HIDUP ITU BERJUANG
Prof Dr Mr. Raden Kasman Singodimedjo. Pernah menjabat Jaksa Agung, Kepala Kehakiman Militer, Menteri Muda Kehakiman, Ketua BPUPKI (Persiapan Kemerdekaan Indonesia) Ketua KNIP (DPR RI Pertama) Beliau seorang yang pemberani dan penegak
kebenaran.

Prof Dr Mr Raden Kasman Singodimejo, tokoh Muhammadiyah kelahiran Kalirejo Purworejo Jawa Tengah 25 Februari 1908 dikenal sederhana, terus terang dan pemberani. “Namanya memang Singodimejo, kenyataannya dia singa di mana-mana,” kata Mohamad.Roem, kawan dekat beliau sejak muda.Suatu hari setelah ceramah di Ternate, Kasman harus menyeberang ke Bitung (Sulawesi Utara) memenuhi undangan di sana. Ketika sampai di tepi laut, tiba-tiba cuaca berubah. Angin besar, ombak laut makin tinggi. Pemilik perahu biasanya tidak berani berlayar, menunggu cuaca baik kembali. Namun tidak tahu kapan cuaca akan baik kembali. Dalam ketidakpastian, Kasman keluar singanya.“Apakah ada nakhoda Muslim yang percaya bahwa hidup dan mati di tangan Allah? Siapa yang bersedia mengantarkan saya dalam keadaan ini ke Bitung?” teriak Kasman. Teriakan itu menularkan keberanian ke hati pemilik kapal. Beberapa orang mengacungkan tangan. Namun karena hanya perlu satu perahu, maka ia memilih salah satu dan terima kasih kepada yang lain. “Kalian juga sudah mendapat pahala.”Dalam buku biografinya: “Hidup Itu Berjuang”, diceritakan ketika dalam tahanan Orde Lama, dia diminta mengakui mengadakan rapat gelap untuk gerakan makar. Kasman menolak karena memang tidak melakukannya. Lalu dikonfrontir dengan Nasuhi, tahanan lain. “Tidakkah Letkol malam itu menjemput Pak Kasman lalu membawanya ke Tengerang?” kata pemeriksa. Nasuhi diam. Pertanyaan itu diulang dan diulang lagi. Tapi Nasuhi tetap diam. “Awas! Letkol diproses verbaal telah mengakuinya,” penyidik mulai menggertak. Nasuhi tetap diam. Suasana senyap.Kasman minta ijin bicara: “Bismillahir rahmanir rahim. Nasuhi kamu kan percaya kepada Allahu Akbar. Jawablah secara jantan. Kamu kan laki-laki. Allah sebagai saksi. Jawab yang lantang supaya kedengaran,” kata Kasman.Nasuhi menjawab: “Saya terpaksa menandatangani proses verbaal. Sebetulnya tidak begitu.” Lalu Kasman menyambung: “Nah, itulah tuan-tuan keadaan yang sebenarnya. Saya sebagai bekas Jaksa Agung, bekas kepala Kehakiman Militer, bekas Menteri Muda Kehakiman, tahu persis semua ini tidak syah.” Kasman lalu berdiri. Dibuangnya kursinya jauh ke belakang, tangannya diangkat lalu berteriak sangat keras dan melotot. “Percuma pemeriksaan semacam ini! Silakan tuan-tuan cabut pistol. Tembak saya! Tembak! Tambak!” Jaksa itu gagal memaksa Kasman. Singanya keluar pada saat yang tepat.Di luar soal “singa”, ada dua pesan Kasman yang patut direnungkan. Pertama: “Hidup itu berjuang”. Kedua: “Jalan pemimpin itu bukan jalan yang mudah. Memimpin itu jalan menderita”. Berjuang dan menderita memang sering menyatu. Kasman tidak hanya bicara tetapi telah menjalaninya berkali-kali.Sejak muda ia terlibat aktif mendirikan republik ini, kemudian melalui Masyumi dan Muhammadiyah berjuang mengisi negeri ini sesuai cita-cita dan prinsip hidupnya. Untuk itu dia rela empat kali masuk penjara. Sekali pada zaman Belanda, tiga kali masa rezim Orde Lama. Tapi dia tetap bahagia. “Bahagia dalam keluarga, bahagia karena hidup punya cita-cita,” kata Pak Roem. Karena “hidup itu berjuang”, maka bagi mereka yang tidak berjuang atau meninggalkan gelanggang perjuangan, sesungguhnya dia telah kehilangan makna hidupnya.

Jika hidup kehilangan makna, maka hidup itu sia-sia. Kata Imam Syafi’i: “Ucapkan takbir untuknya empat kali tanda kematiannya.”Pesan lainnya, pemimpin itu harus siap jika harus melalui jalan derita. Ini penting karena kini banyak orang mengira jalan pemimpin itu jalan di atas karpet merah, mobil mewah, rumah megah dan kursi empuk. Maka ketika negeri ini terpuruk dan rakyat dijerat kemiskinan akibat kenaikan BBM, yang terdengar adalah seruan rakyat mengencangkan ikat pinggang. Bukan pernyataan para pemipin, mulai presiden, wapres, anggota dewan dan seterusnya akan memotong sebagaian penghasilannya, membatalkan kunjungan kerja yang selama ini tidak berfaedah dan hal lain sejenis itu.Dalam Muhammadiyah, mereka yang ingin terjun ke persyarikatan dengan tujuan agar memperoleh fasilitas hidup, maka dia akan kecewa. Dia akan meninggalkan jejak buruk yang tak gampang terhapus dari ingatan. Tak dilarang kita menggunakan fasilitas, apalagi demi kelancaran tugas. Tetapi sungguh menyedihkan jika pimpinan persyarikatan, majelis, lembaga, ortom, amal usaha berebut fasilitas dan lupa menunjukkan kerja nyata. Baru bekerja kalau sudah tersedia fasilitas. Muhammadiyah adalah organisasi kerja. Bukan organsiasi papan nama, apalagi sekadar tempat numpang gaya dan numpang fasilitas.

Pesan Pak yang diucapkan ketika beliau masih mahasiswa bahwa jalan pemimpin itu jalan menderita, masih relevan sampai sekarang. Al-Quran juga mengingatkan: “Apakah kamu mengira kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu cobaan sebagaimana orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereke ditimpa malapetaka dan kesengsaraan serta digoncangkan dengan berbagai cobaan, sehingga Rasul berkata: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?”. Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah itu sudah amat dekat.” (QS 2: 214)

Ketua KNIP
29 AGUSTUS 1945 s.d. PEBRUARI 1950 sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia menetapkan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia, yang kita kenal sebagai Undang-undang Dasar 1945. Maka mulai saat ini, penyelenggara negara didasarkan pada ketentuan-ketentuan menurut Undang-undang Dasar 1945.Sesuai dengan ketentuan dalam Aturan Peralihan, tanggal 29 Agustus 1945, dibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat atau KNIP beranggotakan 137 orang. Komite Nasional Pusat ini diakui sebagai cikal bakal badan Legislatif di Indonesia, dan tanggal pembentukan KNIP yaitu 29 Agustus 1945 diresmikan sebagai hari jadi DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA.

Pimpinan KNIP :

· Mr.Kasman Singodimedjo - Ketua

· M. Sutardjo Kartohadikusumo - Wakil Ketua I

· Mr. J. Latuharhary - Wakil Ketua II

· Adam Malik - Wakil Ketua III

Tanggal 10 Nopember 1945 terjadi pertempuran di Surabaya yang menimbulkan banyak korban di pihak bangsa Indonesia. Sehubungan dengan itu KNIP dalam Sidang Pleno ke-3 tanggal 27 Nopember 1945 mengeluarkan resolusi yang menyatakan protes yang sekeras-kerasnya kepada Pucuk Pimpinan Tentara Inggris di Indonesia atas penyerangan Angkatan Laut, Darat dan Udara atas rakyat dan daerah-daerah Indonesia.KNIP telah mengadakan sidang di Kota Solo pada tahun 1946, di Malang pada tahun 1947, dan Yogyakarta tahun 1949.Perjuangan mempertahankan kemerdekaan dilaksanakan serentak di medan-perang dan di meja perundingan. Dinamika revolusi ini juga dicerminkan dalam sidang-sidang KNIP, antara pendukung pemerintah dan golongan keras yang menentang perundingan.Republik Indonesia dan Kerajaan Belanda telah dua kali menandatangani perjanjian, yaitu Linggarjati dan Renville. Tetapi semua persetujuan itu dilanggar oleh Belanda, dengan melancarkan agresi militer ke daerah Republik.

Read more...

Label

 
Wong Leces © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

Man Jadda Wajada. Siapa yang Bersungguh-sungguh Akan Berhasil