Tuesday 31 March 2015

Bisnis Kudapan Cantik dalam Botol Bening

0 comments
Bisnis makanan tidak melulu soal kualitas rasa. Kemasan juga penting. Maklum saja, masyarakat zaman sekarang sedang gandrung mengunggah foto makanan mereka karena tampilannya yang unik di sejumlah akun jejaring sosial seperti Instagram.

Oleh sebab itu, banyak pengusaha kuliner mencoba menarik perhatian pasar dengan menggunakan kemasan yang cantik untuk menjual produknya. Salah satunya dengan memasukkan aneka kudapan dan kue ke dalam kemasan botol beling tempat selai atau yang sering disebut jar.

Contohnya produk dari Chocorife. Si pemilik usaha, yakni Fajrin Ramdhani, menjual cokelat marshmallow dan cokelat crunchy dengan memasukkan produknya ke dalam jar. Usaha ini baru saja dia jalankan di pertengahan tahun 2014. "Anak muda saat ini suka foto-foto makanan. Itu yang membuat saya membuat makanan dengan tampilan unik," katanya.

Dani mengaku cara pembuatan cokelat marshmallow ini terbilang mudah. Dia hanya mencampurkan marshmallow berbagai rasa dengan lelehan coklat. Sedangkan untuk produk cokelat crunchy hanya mencampurkan sereal dengan cokelat leleh. Setelah itu produk dimasukkan ke dalam jar dan diberi merek.

Dengan konsep berjualan dengan kemasan seperti ini, bisnis kudapan cokelat miliknya mendapat respon bagus dari konsumen. Dalam sehari dia bisa memproduksi sekitar 20 jar sampai 50 jar cokelat. Harga jualnya dibanderol Rp 25.000 per jar. Dia mengaku bisa mengantongi omzet hingga Rp 20 juta per bulan. Laba bersih yang bisa dia raih sekitar 20%−30%.

Produk lainnya adalah kudapan dalam buatan Bunchbead. Usaha yang dimotori oleh Ferdha Agisyanto di Malang ini menawarkan lima varian cake in the jar yakni red ocean, wood pines, tropical sparkling, chocolate devil dan strawberry shortcake. Dengan penataan sedemikian rupa, kudapan menarik ini banyak diminati para mahasiswa.

Laki-laki yang lebih akrab disapa Pepeng ini mengaku menjadi pengusaha cake in the jar pertama di Malang. Pepeng bilang, cake in jar miliknya berbeda dengan lainnya karena mereka mempunyai resep kue dan fla khusus serta menggunakan bahan baku pilihan. Dia mengombinasikan kue tart dan fla dengan berbagai isian lainnya seperti marsmallow, cokelat atau buah-buahan yang dimasukkan dalam botol selai.

Pepeng menjual produknya di kafe miliknya di Malang. Rata-rata jumlah produksinya sekitar 200 jar per hari. Harganya dibanderol mulai dari Rp 17.000−Rp 25.000 per jar. Total omzet penjualan bisa mencapai Rp 50 juta−
Rp 70 juta per bulan.

Mereka memprediksi dalam tiga tahun ke depan kudapan dalam kemasan jar ini masih akan digandrungi para produsen untuk menarik konsumen. Fajrin bilang, agar tetap bisa bersaing, dia terus melakukan inovasi dan berpromosi di media sosial.

Leave a Reply

Label

 
Wong Leces © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

Man Jadda Wajada. Siapa yang Bersungguh-sungguh Akan Berhasil