Thursday 5 January 2012

Masjid Indonesia di Kenitra, Bagian Sejarah yang Terpinggirkan

0 comments
Oleh Burhan Ali 
Indonesia, Sebuah negara besar yang berada di bagian tenggara benua asia ternyata telah memiliki pengaruh yang luar biasa terutama sejak zaman awal kemerdekaan.

Jauh berada di benua asia sebelah ujung tenggara, nama Indonesia telah banyak di abadikan di negara-negara yang telah ikut kagum dengan semangat kemerdekaan. Salah-satunya Maroko, sebuah negara kerajaan yang berada di ujung barat afrika utara, telah mengukirkan nama Indonesia sebagai nama salah satu masjid di kota Kenitra, kota kecil 40 Km utara Ibu kota Rabat, Maroko.

Hingga saat ini, Masjid Indonesia di Kenitra masih berdiri kokoh dan berfungsi dengan baik sebagai tempat ibadah kaum muslimin.

Tidak banyak yang tahu dari orang indonesia yang berkunjung ke Maroko bahkan warga Indonesia yang berdomisili di Maroko pun belum tentu tahu tentang keberadaan masjid Indonesia ini dan berkunjung ke tempatnya langsung. Mereka lebih akrab dan lebih tahu tentang Rue Soekarno (Jalan Sukarno) di Kota Rabat, Jalan Jakarta dan Jalan Bandung di Kota Casablanca.

Padahal penamaan masjid ini pun tidak terlepas dengan penamaan nama-nama jalan sebagaimana disebut diatas dan pembebasan visa bagi warga Indonesia sebagai hadiah dari Raja Mohammed V kepada Presiden pertama Indonesia Ir. Sokerno dalam kunjungan pertamanya ke Maroko, 2 Mei 1960 yang merupakan kunjungan pemimpin dunia pertama yang berkunjung ke Maroko setelah meraih kemerdekaan dari penjajahan Perancis .

Masjid Indonesia terletak pada tempat yang strategis, dekat dengan medina (kota lama) dan dengan pusat belanja pasar tua Khoubazat.

Masjid yang terletak di samping souk houriya, kawasan biranzaran kota Kenitra ini hingga saat ini masih menjadi salah satu pusat pengajaran dan pemberantasan buta huruf, dan pengajian singkat setelah shalat maghrib.

Jika dilihat dari jenis dan bentuk bangunan, masjid Indonesia berbeda dengan masjid-masjid di Maroko umumnya. Pernah ada dari orang maroko bercerita bahwa beberapa arsitek yang ikut membangun didatangkan dari Indonesia. Begitupun dengan menara masjid agak sedikit berbeda, kalau menara masjid maroko umumnya berbentuk balok yang tinggi, sedangankan menara masjid Indonesia berbukntuk segi empat yang diatas lebih kecil di banding bagian bawah menara. Ukiran dan bentuk tembok di luar dinilai orang Maroko sangat aneh, karena berupa tupukan batu yang disusun, berbeda dengan masjid lain di Maroko.

Namun saat ini, tidak banyak yang tahu kisah dan sejarah dari pembangunan masjid ini kecuali orang maroko yang sudah berumur tua. dan Kita sebagai Warga Indonesia di Maroko diharapakan mampu mejaga hubungan baik yang telah dibangun melalui sejarah yang panjang.

(Penulis adalah Mahasiswa tingkat akhir program S1 di Hassan II University, Casablanca Maroko)

Leave a Reply

Label

 
Wong Leces © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

Man Jadda Wajada. Siapa yang Bersungguh-sungguh Akan Berhasil