Thursday, 29 December 2011

250 Sarjana UNP Mengabdi ke Daerah Terpencil

0 comments
Padang - Sebanyak 250 sarjana dari berbagai jurusan dan perguruan tinggi yang mengikuti program Sarjana Mendidik di daerah tertinggal, terluar dan terdepan (SM3T) Universitas Negeri Padang (UNP) diberangkatkan ke lokasi sasaran. Mereka diberangkatkan sejak Sabtu (10/12) ke Kabupaten Aceh Selatan dan Aceh Singkil, Nanggroe Aceh Darussalam.

Sementara 31 sarjana lainnya ditempatkan di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, diberangkatkan Senin (12/12). “Selama satu tahun, mereka akan mengabdi di daerah tersebut, didanai oleh pemerintah,” kata Kabag Humas UNP, Amril Amir kepada Padang Ekspres (JPNN Grup).

Menurutnya, program tersebut adalah strategi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk memeratakan pendidikan di daerah tertinggal. Kemudian kembali ke kampus untuk mengikuti program profesi guru (PPG) sebelum diajukan menjadi CPNS.

“Semuanya dibiayai Dirjen Dikti Kemdikbud, universitas hanya sebagai pelaksana,” katanya. Dia menyebut antusiasme sarjana muda mengikuti program tersebut tergolong tinggi. Untuk program SM3T di UNP, peserta yang mendaftar lebih 500 orang, sementara kouta yang disediakan hanya 250 orang. “Ini menunjukkan minat sarjana untuk mengabdi sebagai guru sangat tinggi,” katanya.

Salah seorang peserta, Santi Syafiana yang mengikuti program  SM3T untuk Kabupaten Aceh Selatan mengaku termotivasi menjadi guru di daerah terpencil. “Saya cita-citanya memang mau jadi guru. Saya pikir ini kesempatan saya untuk mengabdi,” kata alumni Pendidikan Kimia UNP itu. Dia menyebut menjadi PNS memang salah satu impiannya, tetapi pengalaman mengajar anak-anak di daerah terpencil adalah prioritas utama.

“Siapa yang tidak mau jadi PNS. Tapi itu sambil jalan saja, saya masih muda, saya ingin cari pengalaman dulu,” katanya.

Selama mengajar di daerah terpencil tersebut, masing-masing peserta mendapatkan insentif sebesar Rp2 juta perbulan. Setelah menyelesaikan program tersebut mereka diberi beasiswa untuk mengikuti program PPG sebelum kemudian diajukan menjadi PNS.

“Ke depan PNS untuk guru diutamakan yang PPG. Kami tidak jamin peserta yang ikut, jadi PNS semua. Ttapi yang jelas, peluang mereka tentu lebih besar,” kata Amril.

Dia mengatakan karena moratorium PNS masih diberlakukan, program tersebut hendaknya tidak sekali saja. Sebab, masih banyak daerah yang membutuhkan guru, sehingga pemerataan pendidikan bisa tercapai.

Untuk program SM3T di UNP, peserta yang dikirim ke Aceh Selatan sebanyak 209 orang, Ende 31 orang, dan Aceh Singkil 10 orang. Sarjana yang diterjunkan dari jurusan Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Matematika, Penjas, PGSD, kesenian, dan sarjana pendidikan lainnya. Mereka diproyeksikan untuk menutupi kekurangan guru tingkat SD, SMP, dan SMA di daerah tersebut.

Read more...

Ikatan Seniman di Ende Dideklarasikan

0 comments
ENDE - Ikatan Seniman Ende Lio (ISEL) dideklarasikan, Sabtu (17/12/2011) di halaman depan Museum Tenun Ikat di Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, pukul 20.00 Wita.
Masyarakat menyambut hangat pendeklarasian lembaga itu dengan berbondong-bondong menyaksikan acara tersebut. Pendeklarasian juga diteguhkan oleh Wakil Bupati Ende Achmad Mochdar, yang sekaligus membuka acara pentas seni dan budaya yang mewarnai acara pendeklarasian Ikatan Seniman Ende Lio (ISEL). Ketua ISEL Hendrikus Cinde dalam sambutannya mengatakan, lembaga ini dibentuk berawal dari rasa keprihatinan terhadap penderitaan kehidupan seniman Ende Lio.
"Para seniman dalam berkarya telah mengeluarkan biaya besar, tapi lahan garapan mereka banyak yang dicuri pembajak yang kini marak. Pembajak telah menghancurkan kreativitas, bahkan membunuh kehidupan seniman, karena pembajak lebih mengutamakan perut mereka sendiri," kata Hendrikus.
Menurut Hendrikus, ISEL yang kini memiliki 50 anggota mempunyai status legalitas formal secara hukum dan diharapkan lembaga itu dapat memberikan perlindungan pada hak-hak anggota, juga membuka peluang bagi seniman untuk berekspresi seluas-luasnya guna turut membangun daerah ini lewat pengembangan seni dan budaya.
ISEL mencakup semua bidang seni dan merangkul semua seniman tanpa membedakan suku, agama, atau aspek apa pun. Acara pendeklarasian dimeriahkan dengan penampilan sejumlah musisi, penyanyi, dan pencipta lagu Ende Lio, serta pergelaran tarian adat, di antaranya zikir berpantun dalam bahasa etnik Ende yang dibawakan kelompok zikir Bulan Sabit. 

Read more...

Label

 
Wong Leces © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

Man Jadda Wajada. Siapa yang Bersungguh-sungguh Akan Berhasil