Probolinggo - PT Kertas Leces berhasrat menjadi pemain kelas dunia dengan menggenjot produksi kertas serat abaka atau pulp abaca. Juru bicara PT Kertas Leces, Cilik Sukaryadi, mengatakan perusahaan menargetkan produksi pulp abaca hingga 100 ribu ton per tahun. "Ini program jangka panjang," kata Cilik kepada Tempo di Probolinggo, Selasa, 3 Juni 2014.
Program jangka panjang tersebut yakni rencana pembuatansecurity paper dan specialty paper. Cilik mengakui kegiatan operasional Leces saat ini tidak stabil karena permasalahan modal. "Tapi kami optimistis untuk program jangka panjangnya," katanya.
Cilik mengatakan, dengan memproduksi security paper dan specialty paper serta abaca pulp, margin yang diperoleh Leces cukup tinggi. "Akan membawa dampak yang luar biasa bagi perkembangan Leces ke depan," katanya. Leces, kata dia, bukan hanya eksis, tapi akan lebih berkembang menjadi pemain kertas dan serat abaka kelas dunia.
Di Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, kata Cilik, Leces telah bekerja sama untuk mengelola 250 hektare lahan bagi pohon pisang abaka. Setiap hektare bisa memuat 900 pohon. "Setiap pohonnya anakannya bisa sepuluh."
Saat ini kebutuhan serat abaka di dunia mencapai 600 ribu ton per tahun sehingga menjadi peluang bagi Leces untuk ikut bermain di dalamnya. Selama ini serat abaka di dunia paling banyak disuplai oleh Filipina.
Read more...