Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Sahal Mahfudz meninggal dunia, Jumat (24/1/2014) sekitar pukul 01.05 WIB. Beliau meninggal dalam usia 76 tahun setelah beberapa waktu sakit.
Berikut adalah sekilas rekam jejak pemimpin Pondok Pesantren Mathali'ul Falah yang juga adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.
Lahir dengan nama Muhammad Ahmad Sahal bin Mahfudz bin Abd Salam Alhajaini, Kyai Sahal merupakan anak ketiga dari enam bersaudara. Beliau lahir di Desa Kajen, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah, pada tanggal 17 Desember 1937.
Embah Sahal, panggilan untuk KH Sahal, dikenal sebagai ulama NU dengan kecintaan luar biasa terhadap buku. Koleksinya disebut hampir 2.000 buku. Beberapa karya juga pernah dilahirkan oleh beliau. Kiai Sahal adalah salah satu yang lantang menyuarakan fikih sosial, sebuah pemikiran yang memadukan ajaran agama dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Berpusat dari pesantren, Kiai Sahal mendorong kehidupan masyarakat di Desa Kajen melalui pengembangan pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Meski hanya sebuah desa di Pati, Jawa Tengah, Kajen memiliki tak kurang dari 40 pesantren, termasuk Mathali'ul Falah.
Gelar doktor honoris causa disematkan kepada Kiai Sahal pada 18 Juni 2003 untuk pengembangan ilmu fikih sosialnya. Doktor kehormatan itu datang dari Universitas Negeri Syarif Hidayatullah.
Berdasarkan informasi dari situs NU Online, mengutip sekretaris pribadi almarhum, Muhammad Najib, rencananya Kiai Sahal akan dimakamkan Jumat pagi, di Kajen. "Paling cepat pukul 09.00 WIB," tulis NU Online, mengutip Najib.